Temanku sedang menahan rasa sakit yang begitu dahsyat. Ia terus merintih karena luka yang dideritanya. Rintihannya begitu menyayat hati, sehingga membuat aku ikut meneteskan air mata. Namun, aku tak bisa berbuat banyak untuk membantunya. Aku tahu dan sangat mengerti, bahwa aku begitu membutuhkan temanku ini. Bahkan, aku tidak akan bisa hidup tanpa ada dirinya. Tidak. Bukan hanya aku, tetapi semua makhluk hidup. Kita semua tidak akan bisa hidup tanpa temanku ini. Sebab temanku inilah yang menjadi perantara Tuhan untuk menopang kehidupan di dunia. Dia lah temanku yang bernama Bumi.
Berkenalan dengan Temanku, Bumi
Temanku sangat baik karena sudah mengenalkanku dengan keindahan semesta yang sangat mempesona. Selain itu, temanku juga sangat murah hati dan pemaaf. Sebab, meskipun sering tersakiti tetapi dengan lapang dada ia memberikan maaf kepadaku, kepada kami semua umat manusia. Padahal banyak tindakan yang kami lakukan seringkali menyakiti dirinya. Jujur, aku sering merasa tak enak hati kepadanya. Maka dari itu, izinkan aku mengenalkan temanku ini kepada kalian agar kita semua bisa berteman dengannya.
Perkenalkan, inilah temanku, Bumi.
Bumi lahir sekitar 4.5 miliar tahun yang lalu. Banyak teori yang mengemukakan proses terbentuknya bumi, mulai dari ledakan yang sangat besar, kabut nebula, planet yang hampir bertabrakan dengan matahari, hingga bintang kembar. Entah bagaimana cara bumi dilahirkan, yang pasti bumi sudah melalui banyak penderitaan agar dapat bertahan hingga saat ini.
Di awal kelahirannya saja, bumi sudah diterpa hujan meteor yang sangat hebat hingga bentuknya tak beraturan dan suhunya begitu panas. Namun, setelah itu bumi bangkit kembali. Seperti belajar dari pengalaman, bumi membuat pelindung berupa atmosfer agar hujan meteor tak menyerang lagi. Selain itu, diturunkanlah air dari atmosfer tersebut sehingga terbentuk genangan air yang sangat luas di permukaan bumi. Ratusan juta tahun kemudian, bumi akhirnya bisa benar-benar bangkit dari keterpurukan.
Permukaan bumi yang awalnya berupa magma mematikan, kini berubah menjadi daratan dan lautan yang dapat menopang kehidupan. Rupa bumi pun berubah total menjadi lebih elok. Permukaannya dihiasi gunung yang kokoh, lautan yang mempesona, dan hutan hijau yang menenangkan. Manusia pun diutus oleh Tuhan untuk menempati dan menjaga bumi agar tetap lestari. Bumi dengan senang hati menerima manusia dan semua makhluk hidup lainnya. Begitu baiknya bumi kepada kita semua.
Namun, seiring berjalannya waktu, manusia semakin tak tahu diri. Bukannya berterima kasih kepada bumi dan menjaganya dengan sepenuh hati, justru banyak manusia yang bersikap sebaliknya. Semakin hari, bumi pun semakin menderita. Banyak sampah dimana-mana, polusi menyelimuti, hingga pemanasan global yang mengerikan. Ternyata, ada banyak kegiatan manusia yang tanpa disadari sudah membuat bumi terluka. Kini, bumi pun kembali merasakan penderitaan.
Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Di tahun 2023, bumi semakin terluka. Jika manusia bisa mendengar rintihannya, tentu kita semua akan meneteskan air mata. Betapa menderitanya bumi saat ini. Terlebih ketika mengetahui bahwa makhluk yang sudah membuat bumi terluka adalah manusia, makhluk yang seharusnya menjaga dan merawatnya dengan baik.
Manusia berbuat semena-mena terhadap bumi, seakan lupa kalau mereka semua hanya menumpang. Mereka melakukan berbagai aktivitas dengan egois untuk dirinya sendiri, tak peduli dengan luka yang sedang dialami bumi. Hingga akhirnya, banyak hal yang membahayakan bumi karena aktivitas manusia, salah satunya adalah perubahan iklim.
Menurut United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Perubahan ini bisa terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun, sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia berperan besar terhadap perubahan iklim, terutama kegiatan pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara.
Ada banyak ancaman yang akan diterima bumi bila perubahan iklim semakin tak terkendali. Tidak. Bukan hanya bumi yang terancam, tetapi juga manusia. Dampak tersebut sangat serius sehingga bisa membinasakan semua kehidupan di bumi.
Laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diakui secara resmi di tingkat internasional mengungkapkan bahwa perubahan iklim telah berdampak pada ekosistem dan manusia di seluruh belahan dunia. Lebih lanjut, perubahan iklim juga bisa menimbulkan risiko besar bagi keamanan pangan global, kesehatan manusia, dan pembangunan ekonomi. Selain itu, berbagai bencana akan terus melanda seperti banjir, naiknya air laut, longsor, angin kencang, dan sebagainya. Sedangkan di sisi lain, perubahan iklim juga bisa mengakibatkan kemiskinan, krisis pangan, memperburuk masalah kesehatan, hingga menyebabkan konflik antar manusia.
Laporan dari IPCC tersebut seharusnya bisa menjadi peringatan bagi kita sebagai penghuni bumi untuk peduli terhadap ancaman nyata dari perubahan iklim. Terlebih, di dalam laporan IPCC juga diuraikan bukti-bukti bahwa perubahan iklim memang sudah terjadi. Suhu bumi meningkat sekitar 0.8 derajat celcius selama seabad terakhir. Tidak ada waktu lagi, kita harus segera sadar dan bertindak untuk mengatasi isu tentang perubahan iklim ini. Sebab, kini bumi sedang tidak baik-baik saja.
Beraksi untuk Menyelamatkan Bumi
Melihat temanku, Bumi, yang sedang tidak baik-baik saja, tentu aku tidak akan tinggal diam. Aku akan beraksi untuk menyelamatkan bumi dengan sekuat tenaga. Aku berharap aksi untuk menyelamatkan bumi ini bisa dilakukan oleh seluruh umat manusia sehingga ancaman perubahan iklim yang membahayakan bisa segera berakhir. Lalu, aksi apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perubahan iklim? Berikut beberapa aksi sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim.
Hemat Energi
Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan dari rumah untuk menghemat energi. Cara tersebut bisa dilakukan oleh siapa pun, bahkan anak-anak kita juga bisa diajarkan untuk melakukannya. Berikut beberapa cara sederhana untuk menghemat energi: matikan lampu saat siang hari, matikan dan cabut peralatan elektronik dari sumber listrik setelah digunakan, menggunakan air secukupnya, mematikan kran air bila sudah penuh, menggunakan produk hemat energi, dan lain sebagainya.
Berjalan Kaki
Membiasakan diri untuk berjalan kaki dari pada naik kendaraan bermotor, terutama bila jarak yang dituju tidak terlalu jauh, merupakan salah satu cara sederhana untuk mengatasi perubahan iklim. Seperti yang diketahui bahwa kendaraan bermotor menghasilkan emisi karbon yang bisa menyebabkan global warming dan memicu terjadinya perubahan iklim. Jadi, dengan langkah kecil yang kita lakukan bisa berpengaruh besar terhadap lingkungan. Bayangkan jika langkah kecil ini dilakukan oleh semua orang, dampaknya pasti luar biasa.
Mengurangi Produksi Sampah
Sampah memiliki kontribusi besar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Sebab dalam satu ton sampah padat diperkirakan menghasilkan 50 kilogram gas metan (CH4). Gas metan inilah yang membuat suhu udara kian meningkat sehingga berpotensi menyebabkan perubahan iklim. Maka dari itu, mengurangi produksi sampah merupakan cara yang tepat untuk mengatasinya. Ada beberapa cara untuk mengurangi produksi sampah, antara lain: ambil makanan secukupnya, menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang-ulang, dan sebagainya.
Mengolah Sampah
Selain mengurangi produksi sampah, kita juga bisa mengolah sampah untuk mengurangi gas metan. Cara yang bisa dilakukan dalam mengolah sampah yaitu menerapkan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Refuse, Rot). Reduce yaitu mengurangi penggunaan produk yang bisa menjadi sampah, Reuse yaitu menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, Recycle yaitu mendaur ulang sampah sehingga bisa digunakan kembali, Refuse yaitu menolak penggunaan produk yang tidak dibutuhkan, dan Rot yaitu membusukkan sampah organik menjadi kompos.
Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Produk ramah lingkungan menerapkan prinsip pelestarian, perlindungan, dan pengelolaan lingkungan. Sehingga penggunaan produk ini bisa mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, bahkan dapat mengatasi perubahan iklim. Produk ramah lingkungan yang bisa digunakan dengan mudah untuk aktivitas sehari-hari antara lain: tote bag dari kain, tumbler, popok kain, dan sebagainya. Diharapkan dengan penggunaan produk ramah lingkungan ini bisa mengurangi produksi sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Penghijauan Kembali
Penghijauan kembali atau reboisasi merupakan proses penanaman pohon di daerah yang terkena gangguan, baik gangguan secara alami (longsor, serangan hama, kekeringan, dsb.) maupun tidak alami (penebangan, pertambangan, pembangunan, dsb). Reboisasi bisa membuat jumlah pepohonan bertambah, sehingga kadar oksigen yang dihasilkan juga ikut bertambah. Fotosintesis yang dilakukan oleh pepohonan mampu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Sehingga kadar karbon dioksida di atmosfer berkurang. Lebih sedikit karbondioksida berarti lebih sedikit polusi yang bisa menyebabkan pemanasan global dan memicu terjadinya perubahan iklim.
Berkontribusi dalam Aksi melalui Donasi
Selain dilakukan secara langsung, aksi untuk mengatasi perubahan iklim juga bisa dilakukan dengan mudah melalui donasi. Penggalangan donasi yang digunakan untuk melakukan aksi penanganan perubahan iklim biasa dilakukan oleh organisasi filantropi seperti Greeneration Foundation. Di Greeneration Foundation, kita bisa berdonasi melalui Green Fund Digital Philanthropy yang dapat dilakukan secara online. Keberadaan donasi online ini akan memudahkan kita untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim, sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak ikut andil dalam aksi ini.
Menyelamatkan Bumi Bersama Greeneration Foundation
Selagi aku berusaha menyelamatkan bumi, ternyata di sisi lain, Greeneration Foundation juga sedang melakukan hal yang sama. Aku beruntung karena bertemu dengan organisasi ini karena memiliki tujuan yang sama denganku, yaitu melindungi bumi. Ayo berkenalan dengan organisasi yang keren ini.
Greeneration Foundation atau Yayasan Greeneration Indonesia adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan yang berfokus pada isu konsumsi dan produksi di Indonesia. Dalam upaya kami merestorasi lingkungan, kami melakukan kolaborasi multipihak dengan pemerintah, sektor swasta, LSM, komunitas, akademisi, media hingga individu seperti pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Website Greeneration Foundation
Greeneration Foundation memiliki Visi dan Misi yang mulia untuk menjaga bumi dengan cara memperhatikan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Berikut ini Visi dan Misi Greeneration Foundation.
… … …
VISI
Terwujudnya lingkungan yang harmonis melalui implementasi prinsip konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
MISI
- Mendorong perubahan perilaku publik berdasarkan prinsip produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
- Membangun kemitraan lintas pemangku kepentingan yang menjunjung prinsip produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
- Mengadvokasi perbaikan kebijakan publik yang menciptakan tata kelola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
- Meningkatkan kapabilitas, akuntabilitas, dan efektivitas kelembagaan dalam mewujudkan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
… … …
Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut, Greeneration Foundation membuat beberapa program yang dibalut dengan konsep Strategic Engagement, Education, dan Community Empowerment. Adapun program-program yang sudah dibuat oleh Greeneration Foundation yaitu:
- Indonesia Circular Economy Forum.
- Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah.
- Citarum Repair.
- Driving Refill Solution.
- EcoRanger.
Hingga kini, Greeneration Foundation sudah memberikan dampak untuk dunia dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan perubahan iklim dengan memberikan 32.307 penerima manfaat langsung, 428 mitra/kolaborator Indonesia, 34 mitra/kolaborator internasional, 144 event dan webinar, serta 12.874 partisipan kegiatan. Data tersebut diperoleh dari Laporan Tahunan Greeneration Foundation Tahun 2021.
Selain membuat program dengan aksi langsung di lapangan, Greeneration Foundation juga membuat aksi inisiatif yang bisa dilakukan secara online melalui donasi di Green Fund Digital Philanthropy. Bagi kalian yang sangat peduli dan ingin ikut merestorasi lingkungan dengan mudah, silakan bisa berdonasi melalui platform ini. Mari berkenalan lebih dekat dengan Green Fund Digital Philanthropy besutan Greeneration Foundation ini.
Green Fund Digital Philanthropy
Berawal dari impian untuk melibatkan semua orang agar berkontribusi melawan bencana iklim di masa depan, Greeneration Foundation membuat platform bernama Green Fund Digital Philanthropy. Dibuatnya platform ini sebagai solusi bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam gerakan, proyek, maupun inovasi lingkungan melalui donasi online. Semua kegiatan tersebut tentu membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, maka dari itu, Green Fund Digital Philanthropy datang sebagai solusinya.
Sebab melalui Green Fund Digital Philanthropy, kita bisa berdonasi secara online dengan mudah, kapan pun dan dimana pun. Selain itu, legalitas platform ini juga jelas karena sudah memiliki izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) dari Kementerian Sosial dengan nomor SK 270/HUK-PS/2022. Nantinya dana yang terkumpul akan dialokasikan sesuai Peraturan Pemerintah, yaitu 10% untuk operasional dan sisanya untuk kebutuhan pelaksanaan program.
Green Fund Digital Philanthropy sangat transparan terhadap donatur sehingga para donatur akan menerima Laporan Progress Dampak yang dikirimkan melalui email. Selain itu, donatur juga bisa mengakses Laporan Keuangan teraudit yang dipublikasikan secara terbuka pada website Greeneration Foundation.
Nah, seperti yang sudah dijelaskan bahwa platform Green Fund Digital Philanthropy ini bisa memudahkan siapa pun untuk ikut dalam aksi restorasi lingkungan melalui donasi secara online. Aku sudah mencoba berdonasi melalui platform ini, memang sangat mudah. Berikut aku beri tahu cara untuk berdonasi melalui Green Fund Digital Philanthropy.
1. Buka halaman website Greeneration Foundation, lalu klik tombol Donasi Sekarang yang ada di sebelah kanan atas atau bisa langsung mengakses halaman donasi pada link berikut https://donation.greeneration.org/landing-page/id
2. Pada form donasi, silakan klik Bulanan apabila kamu ingin berdonasi rutin setiap bulan atau klik Satu Kali apabila kamu hanya ingin berdonasi sekali saja. Kemudian pilih jumlah donasi, centang persetujuan, dan klik tombol Donasi Sekarang.
3. Kemudian muncul halaman Donasi. Pastikan kembali bahwa nominal donasi sudah benar. Setelah itu masukan Informasi Data Diri seperti Nama Lengkap, Nomor Telepon, dan Email. Nomor Telepon dan Email tersebut akan digunakan untuk mengirim informasi donasi kepadamu. Masukan juga Metode Pembayaran seperti melalui Credit/Debit Card, E-Wallet, Virtual Account, dan Qris. Pada kesempatan kali ini, aku menggunakan Metode Pembayaran melalui E-Wallet (Shopeepay). Masukan Referral Code (bila ada), lalu klik tombol Donasi Sekarang.
4. Muncul QR code untuk melakukan pembayaran melalui Shopeepay. Silakan bayarkan sebelum waktu habis.
5. Pembayaran selesai. Kamu akan melihat ucapan terima kasih pada halaman website donasi serta akan menerima informasi pembayaran melalui Whatsapp dan email. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan informasi username dan password untuk login ke Akun Donatur Greeneration Foundation.
6. Pada Akun Donatur tersebut kamu bisa melihat berbagai informasi seperti jumlah donasi bulanan, jumlah poin yang diperoleh, dan pencapaian/peringkat kamu dalam melakukan kontribusi.
7. Selesai.
… … …
Kesimpulan
Perubahan iklim merupakan ancaman nyata terhadap umat manusia, tetapi manusia masih belum menyadarinya. Di sisi lain, aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan iklim tersebut berpotensi menghancurkan bumi. Salah satu contoh nyata aktivitas manusia yang saat ini menjadi masalah adalah pengelolaan sampah. Lihat, betapa banyaknya sampah yang diproduksi oleh manusia. Belum lagi produksi emisi gas rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global, tentu akan sangat membahayakan.
Apabila permasalahan tersebut tidak diatasi dari sekarang, semuanya pasti akan terlambat. Baik bumi maupun manusia akan terancam kehancuran. Bumi hancur karena ulah manusia, sehingga manusia harus menerima karma melalui perubahan iklim. Siapa pun tentu tidak ingin hal seperti itu terjadi. Maka dari itu, mari sadar diri. Perhatikan lingkungan, bumi, dan semua yang bisa mengancam keberlangsungan.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan oleh manusia untuk melawan perubahan iklim yang sedang mengancam, seperti: menghemat energi, berjalan kaki, mengurangi produksi sampah, mengolah sampah, menggunakan produk ramah lingkungan, penghijauan kembali, dan berkontribusi dalam aksi melalui donasi.
Greeneration Foundation dapat membantu manusia dalam menyelamatkan bumi melalui restorasi lingkungan. Banyak program-program yang sudah dilakukan oleh organisasi ini dalam menjaga dan melindungi lingkungan sehingga sudah memberikan manfaat bagi banyak manusia dan bumi. Selain menjalankan program secara langsung di lapangan, Greeneration Foundation juga membuka donasi secara online melalui Green Fund Digital Philanthropy.
Inisiatif Green Fund Digital Philanthropy ini mempermudah siapa pun yang ingin melakukan aksi nyata dalam melawan perubahan iklim. Sebab prosesnya bisa dilakukan secara online, sehingga kita bisa berdonasi kapan pun dan di mana pun. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membuat gerakan, proyek, maupun inovasi lingkungan sehingga ancaman perubahan iklim perlahan dapat teratasi.
Semoga bermanfaat.
Sumber:
- https://katadata.co.id/iftitah/berita/626218e810745/pengertian-perubahan-iklim-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya
- https://www.mongabay.co.id/2022/03/01/laporan-ipcc-terbaru-perubahan-iklim-ancam-kesejahteraan-manusia-dan-kesehatan-bumi/
- https://ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/buku_pintar/buku-pintar-PPI-21-6-2016-ISBN-FA_opt.pdf
- https://p3ekalimantan.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2021/11/Kontribusi-Sampah-terhadap-Pemanasan-Global.pdf
- https://greeneration.org/about/
- https://donation.greeneration.org/landing-page/id