Meskipun begitu, proses pemahaman tentang teknologi harus benar-benar diperhatikan. Tidak hanya sekadar memberikan gadget untuk anak, kemudian membiarkannya begitu saja. Justru hal seperti ini berpotensi menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah kecanduan gadget pada anak. Berbicara tentang kecanduan gadget, WikoCaK memiliki pengalaman untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget, nih. Sehingga bisa mengurangi resiko kecanduan gadget pada anak. Seperti apa pengalamannya? Ayo, cek!
Saya punya sepupu yang berumur 7 tahun, namanya Putra. Sejak masih balita, dia sudah diberikan gadget untuk menonton film kartun di youtube. Ya, niat awalnya sih biar anteng dan tidak rewel. Namun semakin bertambah usianya, dia pun semakin mengerti dan mulai meng-explore gadget yang diberikan kepadanya itu. Sekarang, dia menggunakan gadgetnya bukan hanya untuk menonton film kartun saja tapi juga untuk bermain game. Sampai di titik ini, orang tua Putra masih belum sadar akan dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Hingga akhirnya, Putra mulai terlihat kecanduan pada game yang ada di gadgetnya.
Menyadari hal itu, orang tua Putra membatasi penggunaan gadget pada anaknya tersebut. Tapi Putra selalu mencuri-curi kesempatan untuk mengambil gadgetnya lagi. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengalihkan perhatian Putra pada gadgetnya, namun selalu berakhir dengan kegagalan. Menggunakan cara kasar pun percuma, justru itu akan memperburuk keadaan. Saya pun memikirkan cara untuk mengatasi kecanduan gadget yang dialami oleh Putra. Akhirnya saya menemukan sebuah gagasan bahwa untuk mengobati kecanduan gadget pada anak, maka harus dilandasi oleh kesadaran anak itu sendiri. Yaitu kesadaran untuk membatasi dirinya sendiri dalam menggunakan gadget.
Lalu bagaimana cara membatasi penggunaan gadget pada anak dengan kesadarannya sendiri? Saya memiliki pendapat bahwa kesadaran itu bisa ditumbuhkan dengan menunjukan hal lain yang lebih menyenangkan daripada bermain gadget. Salah satunya adalah dengan berpetualang menikmati keindahan alam ini. Saya pun segera mengaplikasikan gagasan saya tersebut. Ketika libur sekolah, saya mengajak Putra untuk berlibur ke suatu tempat. Awalnya dia menolak karena ingin terus bermain dengan gadgetnya. Namun setelah saya rayu dan saya janjikan suatu tempat yang sangat indah, akhirnya dia mau juga. Saat itu aku membawa dia ke Waduk Malahayu, salah satu tempat wisata yang ada di Jawa Tengah. Hanya butuh waktu sekitar satu jam saja dari Babakan Cirebon untuk sampai di sana.
Saya menunjukan satu persatu tempat indah di Waduk Malahayu pada Putra. Dia terlihat sangat menikmati keindahan alam yang disajikan, berlari-lari dengan semangat menuju tempat yang menurutnya mempesona. Mungkin dengan cara seperti ini dia bisa melepaskan perhatian pada gadgetnya untuk sejenak. Perlahan namun pasti, saya akan terus berusaha untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam dirinya agar membatasi penggunaan gadget. Memang cara seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama, tapi hasilnya sangat efektif. Sebab saya yakin, keindahan alam ini tidak akan terkalahkan oleh gadget. Oh, iya. Jika para cakers ingin melihat keindahan Waduk Malahayu, silahkan bisa simak kisahnya pada artikel yang sudah saya tulis di website ini.
Sebisa mungkin, setiap hari libur saya mengajak Putra untuk berpetualang menjelajahi keindahan alam ini. Bahkan saya sampai membeli tenda untuk kemping, walaupun hanya kemping di depan rumah. Itu terlihat sederhana, tapi sangat menyenangkan. Saya pun memberikan syarat, bagi siapa saja yang ingin masuk ke tenda, harus menaruh gadgetnya. Dengan begini, perlahan kebiasaan Putra dalam bermain gadget akan tergantikan dengan kesenangan lain. Sehingga bisa menghilangkan kecanduan gadget yang selama ini menempel pada dirinya.
Sebenarnya masih ada banyak cara lain untuk mengobati kecanduan gadget pada anak, namun saya lebih suka melakukannya dengan cara seperti ini. Sebab saya sangat menyukai keindahan alam ini dan saya ingin mengenalkannya pada generasi penerus agar bisa lebih memperhatikan lingkungan sekitar. Itulah tips dari saya, jika para cakers ingin mendapatkan tips lain yang lebih manjur, silahkan bisa cek website Ibu Pedia. Di sana kalian bisa mendapatkan berbagai informasi dan tips seputar anak dan keluarga. Jangan lupa cek, yah!
Terima kasih.