Sejak kecil aku sudah berteman dengan komputer yang saat itu masih menggunakan prosesor Intel® Pentium® 4. Komputer tersebut tidak dibeli secara utuh, melainkan dibelikan oleh ayah secara terpisah. Aku masih ingat betul ketika ayah mengumpulkan satu-persatu komponen komputer tersebut, mulai dari keyboard, mouse, layar, speaker, hingga CPU. Hal tersebut dilakukan karena ayah tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli semuanya sekaligus. Alhasil, terbentuklah sebuah komputer yang utuh dengan waktu perangkaian yang cukup lama. Kini, setelah dua puluh tujuh tahun berlalu, aku membutuhkan teman baru yang dapat diandalkan untuk menunjang segala aktivitas. Aku butuh teman seperti Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300), yang mana Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11.
Aku dan Komputer
Sebuah komputer berprosesor Intel® Pentium® 4 yang ayah berikan, membuat aku menemukan teman baru. Maka dari itu, aku yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), mulai mencari tahu tentang seluk beluk komputer, seperti cara menginstal software dan game, memainkan playlist musik pada Winamp, membuat dokumen menggunakan Ms. Word dan Ms. Excel, hingga belajar sedikit tentang perintah dasar Sistem Operasi seperti shutdown dan restart komputer. Oh, iya. Sistem Operasi yang aku gunakan saat itu adalah Windows XP. Generasi Milenial pasti pernah merasakan Sistem Operasi ini.
Semakin hari, aku semakin piawai dalam menggunakan komputer. Sehingga ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku mulai memanfaatkan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru. Lumayan, bisa menghemat uang karena tidak perlu ke warnet (Warung Internet). Saat itu memang warnet masih menjadi andalan untuk mengerjakan tugas dari guru atau hanya sekadar membuka media sosial semata. Sebab masih banyak rumah yang belum memiliki koneksi internet seperti sekarang. Pokoknya, kalau sudah di warnet pasti lupa waktu. Seru sekali mengingat hal tersebut. Di masa itu, aku juga mengenal Sistem Operasi baru dari Windows, yaitu Windows Vista dan Windows 7.
Meskipun sudah muncul Sistem Operasi baru yang dirilis oleh Windows, namun aku tidak mau menggunakannya karena beberapa alasan berikut:
- Performa komputer tidak mendukung karena akan lemot.
- Masih nyaman menggunakan Windows XP.
- Malas mempelajari Sistem Operasi baru.
Musabab alasan tersebut, aku masih setia menggunakan Sistem Operasi Windows XP.
Mulai masuk Sekolah Menengah Atas (SMA), penggunaan komputer merupakan hal wajib karena sangat dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru. Maka dari itu, aku harus menginstal beberapa aplikasi tambahan dan melakukan upgrade Sistem Operasi ke Windows 7. Hal tersebut membuat aku berinisiatif untuk merombak beberapa komponen komputer seperti menambah RAM, mengganti Hardisk dengan kapasitas yang lebih besar, hingga menambahkan Port USB eksternal agar proses pemindahan data dari Flashdisk mudah dilakukan. Perombakan tersebut membuat tabungan yang aku kumpulkan dari sisa uang jajan menjadi ludes. Tak mengapa lah, toh itu juga demi kebaikanku.
Ketika SMA aku sangat membutuhkan jaringan internet pada komputer, namun itu tidak memungkinkan. Sebab untuk memasang jaringan internet di rumah, biayanya cukup mahal. Aku tidak akan sanggup untuk membayarnya. Sebenarnya ada alternatif lain yang bisa aku lakukan, yaitu dengan memasang device wifi di komputer agar bisa melakukan tethering pada smartphone milikku. Namun hal tersebut juga tidak aku lakukan karena dapat membuat smartphone menjadi panas dan baterainya cepat habis. Satu-satunya cara yang aku lakukan agar bisa memenuhi kebutuhan internet adalah dengan pergi ke Warnet.
Komputer pemberian ayah, terus menemani kegiatanku hingga lulus SMA. Walaupun sering hang dan terbilang lemot, namun aku sangat terbantu dengan keberadaan komputer tersebut. Rencananya, jika sudah memiliki cukup uang, aku akan melakukan perombakan besar-besaran pada komputer tersebut agar bisa menunjang kegiatan di perkuliahan. Namun Tuhan berkata lain. Aku yang saat itu sudah yakin akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, harus menerima kenyatan pahit karena ada beberapa hal yang membuatku tidak bisa melanjutkan pendidikan. Peristiwa tersebut membuat aku terpuruk karena merasakan kekecewaan yang begitu dalam.
Walaupun sempat terpuruk, namun aku bisa bangkit kembali. Sebuah rencana baru, aku susun dengan matang. Tak mengapa jika tidak bisa kuliah saat itu, toh aku masih bisa meneruskan kuliah nanti, pikirku. Setelah bisa menerima keadaan, aku mencari pekerjaan di luar kota. Berharap bisa mewujudkan rencanaku dengan cepat. Rencana untuk meneruskan kuliah dengan hasil keringatku sendiri!
Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan di Kawasan Industri MM2100, Cibitung – Bekasi. Hal tersebut membuat aku harus meninggalkan komputerku di kampung halaman, sebab tidak memungkinkan untuk membawa komputer di perantauan. Selama bekerja, aku selalu menyisihkan uang gajian untuk ditabung agar bisa merombak komputerku secepat mungkin. Namun tak di sangka, ternyata komputer tersebut harus dijual karena alasan yang tidak bisa aku ceritakan. Mau tak mau, aku pun harus mengikhlaskannya.
Setelah dua tahun bekerja, aku memberanikan diri untuk mewujudkan rencanaku. Aku mendaftar kuliah di Universitas Pelita Bangsa Jurusan Teknik Informatika. Jurusan yang tentunya akan berhubungan dengan teknologi dan segala hal tentang komputer. Saat itu aku mengambil kelas karyawan yang kegiatan belajarnya dilakukan setiap hari sabtu dan minggu. Jadi, aku bekerja di hari senin-jumat dan berkuliah di hari sabtu-minggu. Seperti rencana yang sudah kususun sebelumnya, aku membiayai kuliah dengan hasil keringatku sendiri.
Aku dan Laptop
Musabab Jurusan kuliah yang aku pilih berhubungan dengan teknologi, maka aku harus memiliki komputer baru untuk menunjang kegiatan perkuliahanku. Alih-alih membeli komputer, aku justru membeli laptop yang memang memiliki berbagai kelebihan daripada komputer. Namun saat itu aku membeli laptop dengan sepesifikasi rendah karena harganya yang murah, sesuai isi kantong.
Laptop milikku hanya memiliki RAM sebesar 2 GB, processor generasi terdahulu yang terbilang cukup lambat, dan ruang penyimpanan yang masih berupa hardisk. Dengan spesifikasi tersebut, maka tak heran bila laptop yang aku gunakan terkadang mengalami hang. Jangankan melakukan aktivitas multitasking, untuk melakukan run and compile satu program saja sangat lambat. Tak heran bila aku sering kesal pada laptop tersebut.
Membeli laptop dengan spesifikasi rendah merupakan kesalahan terbesarku selama kuliah. Aku tak menyangka bahwa kebutuhan laptop pada jurusan kuliah yang kupilih akan sepenting itu. Sebab aku diharuskan menginstal beberapa software yang cukup berat untuk menjalankan berbagai macam aplikasi pemrograman seperti C++, C#, PHP, JAVA, Python, dan sebagainya. Apalagi aku merupakan orang yang senang dalam mencoba hal baru, sehingga aku juga menginstal beberapa software tambahan seperti Macromedia Flash (untuk membuat animasi), Filmora (untuk mengedit video), dan Adobe Photoshop (untuk mengedit foto).
Banyaknya aplikasi yang terinstal, membuat laptop yang aku gunakan menjadi sangat lambat. Maka dari itu, dengan uang tabungan yang seadanya, aku sedikit merombak laptop tersebut. Aku menambahkan RAM sebesar 2 GB dan mengganti penyimpanannya menggunakan SSD sebesar 1 TB. Perombakan tersebut cukup berpengaruh karena laptopku jarang mengalami hang lagi, tetapi masih agak lemot ketika menjalankan program secara bersamaan.
Meskipun sulit diajak bekerja sama untuk dijalankan secara multitasking, namun aku terus menggunakan laptop tersebut hingga lulus kuliah. Bukannya aku tak ingin mengganti dengan laptop baru, namun aku juga harus memperhitungan penghasilan yang aku dapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun demikian, aku sangat bersyukur bisa mengikuti segala aktivitas kuliah bersama laptop ini hingga lulus. Alhamdulillah.
Aku dan Pekerjaan
Sekarang aku sudah bekerja sebagai Technical Support di salah satu perusahaan penyedia hosting dan domain. Sebenarnya pekerjaanku merangkap sebagai Customer Service juga, sehingga membuat aku memiliki dua job desk. Pekerjaan tersebut mengharuskan aku untuk melayani customer dan menyelesaikan permasalahan teknis yang terjadi. Mungkin terasa berat, namun itu tidak sepenuhnya benar. Sebab di beberapa waktu tertentu, aku masih bisa melakukan kegiatan lain sembari bekerja. Biasanya aku mengisi waktu kosong dengan menulis artikel di blog milikku.
Saat ini aku memang sedang menggemari kegiatan menulis artikel di blog pribadi milikku. Awalnya aku hanya iseng saja menjalani hobi tersebut, tetapi akhirnya aku kecanduan. Aku tak menyangka bahwa dengan menulis bisa mendatangkan berbagai manfaat seperti mengungkapkan isi hati, menceritakan pengalaman, hingga mendapatkan uang. Hal tersebut secara tidak langsung telah membuka pekerjaan sampingan baru untukku. Jadi, selain bekerja penuh waktu sebagai Technical Support, aku juga menjalani hobi menulis yang bisa mendatangkan rezeki tambahan.
Kebetulan aku juga suka berpetualang, jadi aku bisa menuliskan semua kisah petualanganku di blog. Cerita petualangan yang aku tulis di blog, akan menjadi sebuah album kenangan yang bisa dibuka untuk mengenang kejadian di masa lalu. Kelebihan dari album kenangan ini yaitu dapat dibuka oleh siapa pun dan kapan pun selagi ada jaringan internet. Aku berharap setiap orang yang membaca kisah petualanganku, bisa mengambil pelajaran dari sana. Maka dari itu, aku akan terus menulis blog agar bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Meskipun mendatangkan banyak manfaat, ternyata kegiatan yang aku lakukan selama beberapa tahun belakangan ini juga memiliki dampak buruk. Bagaimana tidak, aku yang harus bekerja di depan laptop selama 8 jam per hari ditambah menulis blog selama kurang lebih 3-5 jam dalam sehari, mengakibatkan mataku menjadi sakit. Bukan hanya itu, terkadang kepalaku juga terasa seperti ditekan dengan keras.
Setelah aku cari tahu, ternyata keluhan yang aku alami berasal dari layar laptop yang aku gunakan. Sebab menurut hasil penelitian yang berjudul “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013, menunjukan bahwa paparan sinar biru dalam jangka waktu panjang dapat merusak mata. Proses fotokimia pada retina mata yang terganggu karena adanya pembentukan reaksi partikel oksigen akan merusak sel retina dan menyebabkan gangguan penglihatan.
Fakta tersebut akhirnya membuat aku sadar bahwa dalam memilih laptop bukan hanya performa saja yang dipertimbangkan, tetapi juga kesehatan mata. Selama ini aku hanya mencari laptop dengan performa gahar saja, sedangkan dari sisi kesehatan tidak dipertimbangkan. Inilah kesalahan kedua yang aku lakukan dalam memilih laptop.
Aku dan Laptop Impian
Jika dulu aku hanya mempertimbangkan performa yang gahar untuk memilih laptop, maka sekarang aku telah memasukan faktor kesehatan dalam kriteria laptop impianku. Sebab semua kebahagiaan yang aku dapatkan ketika menggunakan laptop, akan hilang bila mataku mengalami masalah. Maka dari itu, sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi, aku harus mengatasinya terlebih dahulu.
Sekarang aku sudah menentukan beberapa kriteria baru untuk laptop impianku, yaitu sebagai berikut:
- Menjaga kesehatan mata.
- Dibekali dengan performa yang mumpuni.
- Memiliki Fitur yang lengkap.
- Mudah dibawa-bawa.
Kriteria laptop impian yang sudah aku tentukan tersebut akan aku jadikan bahan pertimbangan ketika membeli laptop baru. Walaupun aku sendiri tak tahu kapan bisa memiliki laptop impian seperti itu. Sebab aku masih mengumpulkan tabungan yang akan digunakan untuk keperluan lain. Yaa… kalau hanya sebatas mimpi, tentu tidak masalah bukan?
Aku pun segera mencari laptop dengan kriteria yang sudah ditentukan tersebut, hingga akhirnya aku menemukan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300). Seperti apa spesifikasi laptop ini sehingga layak untuk dijadikan laptop impian? Ayo, cek keunggulan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300).
Layar ASUS OLED yang akan Menjaga Kesehatan Mata
Apa itu layar OLED?
OLED adalah singkatan dari Organic Light-Emitting Diode yang merupakan sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya dengan bahan dasar yang terbuat dari lapisan organik. Teknologi OLED dapat digunakan pada aplikasi layar atau sensor yang terkenal fleksibel karena ketipisannya yang mencapai 1 mm. Tentu saja sifat fleksibel tersebut banyak diminati karena ringan dan mudah dibawa-bawa.
Generasi teknologi OLED merupakan yang terbaru setelah menggantikan generasi sebelumnya yaitu teknologi Liquid Crystal Display (LCD). Maka dari itu, saat ini teknologi OLED semakin populer karena banyak dipakai oleh brand ternama seperti ASUS.
Beberapa waktu yang lalu, ASUS secara resmi memperkenalkan ASUS OLED dalam acara yang bertajuk “ASUS OLED Launch – See The DIFFERENCE with ASUS OLED”. ASUS OLED sendiri memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%. Oleh karena itu, laptop yang menggunakan teknologi ASUS OLED akan lebih nyaman dilihat dan dapat menjaga kesehatan mata.
Pengurangan paparan radiasi sinar biru pada laptop, pada umumnya dilakukan dengan mengurangi tingkat reproduksi warna biru. Namun hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya kualitas visual dan tingkat akurasi warna pada layar laptop sehingga menjadi masalah tersendiri bagi beberapa pengguna. Fitur ASUS OLED hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab, selain dapat menjaga kesehatan mata dari paparan radiasi sinar biru, ASUS OLED juga dapat mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warna.
Cara kerja ASUS OLED adalah dengan menggeser spektrum sinar biru sehingga dapat mengurangi radiasi sinar biru yang berbahaya untuk mata, tanpa harus mengurangi kualitas dan akurasi warnanya. Metode yang digunakan oleh ASUS OLED ini sudah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TUV Rheinland, serta sertifikasi PANTONE Validated Display. Selain itu, ASUS OLED juga sudah mendapatkan sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA, itu berarti aku dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. Oleh karenanya ASUS OLED diciptakan untuk para profesional yang membutuhkan layar dengan tingkat reproduksi warna yang tinggi serta akurat, sesuai dengan standar industri perfilman saat ini yaitu 100% DCI-P3.
ASUS OLED hadir bukan hanya untuk menonjolkan kualitas dan akurasi warnanya saja, tetapi juga menghadirkan response time yang sangat kencang (hanya 0,2ms) sehingga memungkinkan gambar visual dengan gerak cepat dapat ditampilkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi. Dengan begitu, aku tidak akan lagi melewatkan berbagai detail dari film yang ditonton serta tidak lagi kesulitan untuk membaca teks berjalan karena ASUS OLED mampu menampilkannya dengan sangat baik tanpa efek blur.
Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan layar ASUS OLED 13,3 inch yang mampu menjaga kesehatan mata, sehingga aku bisa menggunakan laptop ini dengan tenang walaupun dalam waktu yang lama. Dengan begitu, aku bisa melakukan berbagai aktivitas seperti menulis blog, menonton film, membuat animasi, hingga digunakan untuk bekerja selama berjam-jam.
Kecepatan Kencang karena Performa Mumpuni
Dapur pacu laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) ditenagai oleh prosesor Intel® Pentium® Silver N6000 yang mampu memberikan kecepatan 1,1 GHz, namun terdapat pilihan untuk meningkatkan kecepatannya hingga 3,3 GHz menggunakan prosesor Intel® Quad-core. Selain itu juga dilengkapi dengan komponen kelas atas yang memungkinkan aku untuk menjalankan berbagai kegiatan sehari-hari bersama laptop ini dengan lancar.
Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11, yang dilengkapi dengan teknologi Intel Bridge sehingga aku bisa menjalankan berbagai aplikasi android dengan mudah di laptop tersebut. Penggunaan sistem operasi Windows 11 akan memperkuat sistem keamanan laptop ini. Maka dari itu, aku merasa nyaman ketika menggunakannya.
Perihal storage yang digunakan, laptop ini sudah dibekali oleh Solid State Drive (SSD) NVMe™ PCIe® generasi ketiga dengan kapasitas sebesar 128 GB (64G eMMC) dan dapat di-upgrade hingga 256 GB (128G eMMC). Perangkat penyimpanan SSD menggunakan memori berbasis flash sehingga kinerjanya bisa lebih cepat daripada Hardisk yang masih menggunakan mekanisme tradisional. Penggunaan SSD sangat dibutuhkan pada laptop yang akan dioperasikan untuk kegiatan bisnis, gaming, bahkan untuk server sekalipun. Maka dari itu, kecepatan read/write data dari laptop yang menggunakan SSD sudah tidak diragukan lagi.
Bukan hanya itu, laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) juga didukung dengan LPDDR4X RAM sebesar 4 GB yang dapat di-upgrade hingga 8 GB. Pemilihan jenis memori LPDDR (Low Power Double Data Rate) sangat cocok digunakan pada laptop yang memiliki tipe detachable seperti laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED ini. Sebab ketika digunakan pada mode tablet, daya yang digunakan oleh memorinya relatif lebih kecil sehingga bisa hemat baterai.
Menurutku, ASUS Vivobook 13 Slate OLED sudah memiliki performa yang mumpuni di kelasnya. Sebab dengan kombinasi prosesor, memori, dan tempat penyimpanan tersebut, laptop ini sudah mampu untuk menemani berbagai aktivitas yang aku lakukan sehari-hari. Baik ketika digunakan dalam mode laptop maupun mode tablet.
Fitur yang Lengkap Sangat Memudahkan
Kecil-kecil cabe rawit, istilah itulah yang tepat untuk menggambarkan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED ini. Bagaimana tidak, laptop yang terbilang mungil ini memiliki fitur yang sangat lengkap. Dimana fitur-fitur yang ditawarkan tersebut begitu memanjakan, sehingga aku betah menggunakan laptop ini.
Layar laptop ini merupakan layar touchscreen sehingga bisa digunakan dengan mudah tanpa keyboard (dalam mode tablet). Apalagi terdapat ASUS Pen 2.0 yang akan memberikan kemudahan bagiku untuk menulis, menggambar, atau melakukan navigasi. ASUS Pen 2.0 sudah dilengkapi dengan teknologi Microsoft Pen Protocol (MPP) 2.0 yang membuat latensinya sangat rendah dan responnya sangat cepat, sehingga dapat membuat pola atau coretan secara akurat.
Terdapat dua kamera yang melengkapi laptop ini: satu berada di depan dan satu lagi berada di belakang. Kamera yang terpasang di depan, seperti kamera laptop pada umumnya, memiliki resolusi sebesar 5 MP. Sedangkan kamera belakangnya memiliki resolusi yang lebih besar, yaitu 13 MP sehingga cocok digunakan untuk memotret atau merekam video. Selain itu, kamera ini juga bisa digunakan untuk melakukan panggilan video (video call). Panggilan video yang dilakukan juga akan terasa nyaman karena dilengkapi dengan teknologi ASUS AI noise-canceling.
Teknologi AI noise-canceling menggunakan teknik machine learning untuk meredam kebisingan yang tidak diharapkan ketika melakukan panggilan video. Fitur ClearVoice Mic di aplikasi MyASUS juga dapat digunakan untuk menyaring kebisingan di sekitar dan menormalkan semua suara lawan bicara ketika melakukan panggilan grup. Sedangkan fitur ClearVoice Speaker akan menyaring kebisingan sekitar selain ucapan manusia.
Audio yang ditawarkan oleh laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED sangat memanjakan, sebab dengan teknologi Dolby Atmos dan Smart Amplifier, aku bisa mendengarkan suara yang begitu nyata dan nyaring di telinga. Terlebih terdapat sistem audio Quad-speaker sehingga membuat volume suara yang dihasilkan cukup tinggi dengan sedikit distorsi. Jelas, sistem audio seperti itu akan memberikan pengalaman surround-sound yang sangat menakjubkan.
Keyboard yang digunakan oleh laptop ini memiliki ukuran yang sama seperti keyboard komputer pada umumnya, ditambah dengan desain kurva khusus pada tombol membuat aku bisa mengetik dengan nyaman. Pada rangkaian keyboard juga terdapat touchpad yang cukup luas dengan respon cepat dan akurasi maksimum. Permukaan touchpad tersebut terasa halus seperti sutra karena terdapat lapisan anti sidik jari.
Aku bisa menghubungkan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED ini dengan internet menggunakan Wifi 6 yang super cepat. Kecepatan Wifi 6 ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan ASUS WiFi Master agar lebih stabil dan andal. Aku bisa berselancar di internet dengan lancar karena kecepatan wifinya mencapai 2,4 Gbps. Dengan kecepatan tersebut, tentunya aktivitas menonton film secara streaming atau proses transfer file dapat dilakukan dalam sekejap.
Baterai laptop ini bisa menampung daya sebesar 50 Wh dan dilengkapi dengan fitur fast charging. Hanya dengan waktu pengisian 39 menit, baterai laptop ini sudah mencapai 60%. Jika dalam kondisi baterai penuh, maka laptop ini bisa digunakan selama 9,5 jam. Terdapat dua port pengisian daya dengan tipe USB-C® pada body laptop ini, sehingga aku bisa mengisi daya laptop dari berbagai jenis pengisi daya, termasuk power bank. Selain dua port pengisian daya, pada body laptop juga terdapat audio jack dan microSD reader sebagai penghubung dengan peripheral lain.
Oh, iya. Soal keamanan, laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED dibekali dengan sensor sidik jari Single Sign-On pada tombol dayanya, sehingga aku bisa memverifikasi kunci laptop ini dengan mudah dan aman.
Tipe Detachable sehingga Mudah Dibawa-bawa
Aku merupakan seorang pekerja yang suka berpetualang. Setiap petualangan dan perjalanan selalu aku tulis di blog. Nah, sering kali aku menulis draft artikel ketika masih berpetualang agar tidak lupa. Maka dari itu, aku harus memiliki laptop yang ringan agar mudah dibawa-bawa. Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED, merupakan jawabannya.
ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) merupakan laptop Detachable pertama yang menggunakan layar OLED. Hal ini merupakan inovasi yang sangat berharga bagi seorang petualang seperti aku, sebab laptop ini bisa digunakan dalam mode tablet sehingga mudah dibawa-bawa. Berat keseluruhan laptop ini hanya 0.78 kg (1.72 lbs), dimana mode tabletnya bisa lebih ringan. Sedangkan ukurannya yaitu 30.99 x 19.00 x 0.79 ~ 0.79 cm (12.20″ x 7.48″ x 0.31″ ~ 0.31″), sangat pas untuk ditaruh pada tas kecil sekalipun.
Kelebihan lainnya terletak pada dua kamera pendukung di depan dan di belakang layar laptop ini. Kamera tersebut memiliki resolusi tinggi sehingga bisa digunakan untuk mengabadikan momen ketika berpetualang. Panorama indah di depan mata akan dengan mudah direkam dan langsung tersimpan di dalam laptop sehingga aku tidak perlu melakukan proses pemindahan data yang terasa membosankan.
Aku tidak akan kesulitan dalam menggunakan mode tablet, sebab ada banyak fitur pendukung yang akan memudahkan. Fitur-fitur tersebut antara lain ASUS Pen 2.0 yang dapat memudahkan navigasi, layar OLED yang dapat menjaga mata, penggunaan LPDDR memori agar daya baterai bertahan lama, dan sebagainya.
Kesimpulan
Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) memang cocok dijadikan sebagai laptop impian. Sebab laptop ini sudah memenuhi kriteria laptop impian yang aku inginkan, yaitu dapat menjaga kesehatan mata, dibekali dengan performa yang mumpuni, memiliki fitur yang lengkap, dan mudah dibawa-bawa.
Mungkin laptop impian ini terlalu mewah untuk aku yang hanya seorang karyawan swasta, namun aku akan tetap berusaha untuk mewujudkannya. Aku tak peduli bila akhirnya harus kecewa karena tidak bisa mendapatkan laptop ini. Sebab aku percaya pada perkataan salah satu pahlawan bangsa:
Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang
Ir. Soekarno
Spesifikasi Lengkap Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300)
Color | Black |
Operating System | Windows 11 Home – ASUS recommends Windows 11 Pro for business Windows 11 Home in S Mode – ASUS recommends Windows 11 Pro for business Windows 11 Pro Education *Some devices for academic use will automatically be updated to Windows 11 Pro Education with the Windows 11 Anniversary Update. Features vary; see https://aka.ms/ProEducation for Windows 11 Pro Education feature information. |
Processor | Intel® Pentium® Silver N6000 Processor 1.1 GHz (4M Cache, up to 3.3 GHz, 4 cores) |
Graphics | Intel® UHD Graphics |
Display | 13.3-inch, FHD (1920 x 1080) OLED 16:9 aspect ratio, 0.2ms response time, 550nits peak brightness, 100% DCI-P3 color gamut, 1,000,000:1, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, 1.07 billion colors, PANTONE Validated, Glossy display, 70% less harmful blue light, TÜV Rheinland-certified, SGS Eye Care Display, Touch screen, With stylus support, Screen-to-body ratio: 83 % |
Memory | 8GB LPDDR4X on board, Total system memory upgradeable to:8GB 4GB LPDDR4X on board, Total system memory upgradeable to:4GB |
Storage | 256GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD 128G eMMC 128GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD 64G eMMC |
I/O Ports | 2x USB 3.2 Gen 2 Type-C support display / power delivery 1x 3.5mm Combo Audio Jack Micro SD card reader |
Keyboard & Touchpad | Soft Keyboard, 1.4mm Key-travel 1.4mm Key-travel |
Camera | 5.0M camera 13.0M camera |
Audio | Smart Amp Technology Built-in 4-way stereo speakers Built-in array microphone with Cortana support |
Network and Communication | Wi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5.2 |
Battery | 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion |
Power Supply | TYPE-C, 65W AC Adapter, Output: 20V DC, 3.25A, 65W, Input: 100-240V AC 50/60GHz universal |
Weight | 0.78 kg (1.72 lbs) |
Dimensions (W x D x H) | 30.99 x 19.00 x 0.79 ~ 0.79 cm (12.20″ x 7.48″ x 0.31″ ~ 0.31″) |
Built-in Apps | MyASUS |
MyASUS Features | System diagnosis Battery health charging Splendid Function key lock WiFi SmartConnect Link to MyASUS TaskFirst Live update ASUS OLED Care AI Noise Canceling |
Microsoft Office | 1-month trial for new Microsoft 365 customers. Credit card required. WPS Office Standard Edition (With license for 3 products) Microsoft 365 Personal 1-year included.* *Activation required with 6-months of Windows activation date. Office Home and Student 2021 included |
Regulatory Compliance | Energy star |
Security | Trusted Platform Module (Firmware TPM) McAfee LiveSafe™ 30-day trial Fingerprint sensor integrated with Power Key |
Included in the Box | Sleeve Stylus Stand Stylus holder *Included accessories vary according to country and territory. Please check with your local ASUS retailer for details. |
Alhamdulillah masuk dalam salah satu pemenang pilihan dewan juri, akhirnya impian memiliki ASUS VivoBook 13 Slate OLED menjadi kenyataan. Semoga bermanfaat ya…
Aamiin…
Alhamdulillah, terima kasih pak…