BRI menjadi bank pertama yang aku kenal. Sebab, sudah sejak dulu keluargaku menggunakan bank yang satu ini. Mulai dari ibu, bapak, aku, adikku, hingga istri dan anakku menggunakan bank BRI. Bukan tanpa alasan, kami setia menggunakan bank BRI karena memiliki banyak kelebihan, salah satunya menjadi penyelamat bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya. BRI memiliki banyak program untuk masyarakat pemilik UMKM yang sedang mengalami masalah finansial. Banyak cerita dari mereka yang sudah sukses dan merasa terbantu dengan adanya program ini. Hingga akhirnya, aku pun ingin membuktikannya sendiri. Aku dan istriku yang sedang merintis usaha di bidang kuliner mendapat rintangan tak terduga yang mengakibatkan masalah pada finansial usaha kami. Lalu, bagaimana BRI bisa menyelamatkan usaha yang sedang aku rintis?
BRI Sudah Menemani Sejak Dulu
Berbicara tentang Bank BRI, aku jadi teringat kejadian 20 tahun silam ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu ibu selalu mengajakku ke Bank BRI setiap akhir bulan, hari dimana bapak gajian. Ibu biasa pergi ke bank di siang hari setelah aku pulang sekolah. Meskipun matahari sangat menyengat, tetapi aku selalu senang ketika diajak ibu ke bank BRI. Sebab, aku bisa sekalian jalan-jalan melihat pemandangan desa yang indah. Perlu diketahui, saat itu kami menaiki becak untuk pergi ke bank yang ada di kota kecamatan.
Becak melaju dengan ditumpangi aku dan ibu yang wajahnya memancarkan aura bahagia. Aku bahagia karena bisa jalan-jalan dan ibu bahagia karena menerima uang bulanan dari bapak. Meskipun nominal yang diterima ibu tidak banyak, karena bapak hanya seorang kuli bangunan, tetapi beliau selalu bersyukur atas apa yang didapatkannya. Itu pun ibu tidak mengambil semuanya, melainkan sebagian dibiarkan untuk tabungan masa depan. Begitulah ibu, wanita yang sangat pandai dalam mengatur keuangan.
Setelah sekitar 15 menit perjalanan, becak berhenti di depan bangunan mirip rumah zaman dulu. Di situlah letak Bank BRI berada. Memang sangat jauh dengan bangunan saat ini yang terlihat modern dan elegan, penampakkan bangunan Bank BRI dulu seperti rumah kontrakan. Kami turun dari becak dan menuju ke dalam. Udara yang sangat panas digantikan dengan udara sejuk ketika kaki kami memasuki bank. Ini juga yang membuatku suka dari bank BRI, yaitu terdapat pendingin udara di dalamnya. Dulu, hanya orang-orang kaya saja yang memiliki AC di rumahnya, sangat jarang di desaku. Maka dari itu, AC menjadi barang yang sangat ‘wow’ bagiku.
Ibu segera mengambil nomor antrean kemudian mengisi formulir berwarna merah (Slip Penarikan). Di saat seperti ini aku akan memegang celana ibu dengan erat agar tidak tertinggal, sebab setelah itu beliau akan mondar-mandir mencari tempat yang nyaman untuk menunggu. Kami pun menunggu sembari menikmati udara segar dari mesin pendingin. Tak lama kemudian teller memanggil ibu dan menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu. Setelahnya, aura kebahagiaan akan terpancar dari raut wajah ibu. Bahkan setelah keluar dari bank dan merasakan teriknya matahari, wajah ibu tetap sumringah. Aku selalu memanfaatkan momen itu untuk meminta jajan kepada ibu. Sudah pasti beliau akan mengabulkannya. Trik ini tak pernah gagal.
Puluhan tahun berlalu, tetapi kenangan bersama ibu ketika mengunjungi Bank BRI tak pernah pudar. Aku masih mengingatnya dengan baik. Kini, bapak berada di kampung halaman bersama ibu, setelah memutuskan untuk berhenti jadi kuli bangunan dan membuka warung sembako di rumah. Aku pun menggantikan peran bapak dengan mengirimkan uang setiap akhir bulan. Tentu saja, ibu dapat mengambil uang dengan mudah karena kini beliau bisa meminta bapak untuk mengantarnya menggunakan sepeda motor. Terlebih, sudah banyak ATM BRI di berbagai wilayah sehingga ibu tidak perlu mengisi formulir penarikan terlebih dahulu dan mengantre panjang di bank untuk mengambil uang.
BRI Sebagai Solusi Masalah Finansial UMKM
Permasalahan yang terjadi di perusahaan tempatku bekerja menyebabkan konflik berkepanjangan sehingga membuatku merasa tak nyaman. Akibatnya, pada pertengahan tahun 2023 aku memutuskan untuk mengundurkan diri. Aku pun resmi menjadi pengangguran. Selama menganggur, aku mengandalkan uang pesangon untuk menyambung hidup bersama istri dan anakku. Hampir setahun lamanya aku mencari pekerjaan, tetapi tak kunjung mendapatkannya. Masalah ini akhirnya membuatku harus memutar otak agar bisa tetap hidup. Aku dan istriku memutuskan untuk mencari uang dengan berdagang. Jadi selama mencari pekerjaan, aku membantu istriku untuk berjualan. Kami memilih untuk berjualan Cilok karena mudah dibuat.
Cilok yang kami jual dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang aman untuk kesehatan dan diolah dengan sedikit keunikan. Jika biasanya cilok dicampur dengan sambal kacang atau saus sebagai pelengkap, maka cilok kami berbeda. Cilok yang kami buat akan diolah kembali bersama bumbu seblak, sehingga rasanya lebih meresap dan berbeda. Pembeli bisa menyesuaikan tingkat kepedasannya sendiri agar bisa sesuai dengan selera masing-masing. Kami menjual cilok secara online melalui Whatsapp dan Facebook dengan sistem pembayaran COD. Namun, musabab dijual dengan skala kecil, kami hanya menerima pemesanan di sekitar wilayah kecamatan saja.
Tak disangka, ternyata cilok buatan istriku disukai oleh para pembeli sehingga mereka semakin sering memesan cilok kami dan menjadi pelanggan tetap. Hasil dari berjualan cilok ini kami gunakan untuk menyambung hidup selama aku menganggur. Alhamdulillah, Allah memberikan jalan rezeki lain untuk memenuhi kebutuhan kami. Bukan hanya itu, dari berjualan cilok ini juga aku bisa mengambil pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan agar bisa lebih bersaing dalam mencari pekerjaan. Kami pun bisa tetap menjalani hidup hingga akhirnya aku mendapatkan pekerjaan baru.
Saat ini aku sudah mendapatkan penghasilan dari bekerja, sehingga aku bisa sedikit bernapas lega. Setidaknya, aku bisa memenuhi kebutuhan hidup keluargaku dengan penghasilan tetap disetiap bulannya. Berbeda dengan berjualan cilok yang keuntungannya naik-turun, tak tentu. Meskipun demikian, kami membutuhkan waktu untuk memulihkan keuangan yang sempat kacau karena lama menganggur. Terlebih, banyak kebutuhan tertunda yang belu dilakukan sehingga aku harus mengalokasikan gajiku selama beberapa bulan untuk memenuhi kebutuhan yang tertunda itu.
Di sisi lain, cilok yang kami jual semakin laris manis sehingga stok bahan-bahan tidak cukup untuk memenuhi pesanan yang masuk. Aku dan istriku sempat dilema karena hal tersebut. Sebenarnya, bisa saja kami berhenti berjualan karena aku sudah mendapatkan penghasilan tetap. Namun, hal itu akan membuat proses pemulihan keuangan kami cukup lama. Awalnya aku sempat bingung harus mencari modal dari mana untuk memenuhi semua pesanan ini. Hingga akhirnya, aku teringat dengan Bank BRI yang menyediakan program-program bermanfaat, salah satunya program untuk para pelaku UMKM yang sedang kebingungan mencari modal seperti diriku.
Aku dan istriku segera berunding dan mempertimbangkan untuk menggunakan program dari BRI tersebut. Hingga kami memutuskan untuk mengambil program dari BRI tersebut, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI
Menurut website resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penaminan. Maksud dari program KUR yaitu untuk membantu pelaku UMKM dalam memperkuat kemampuan permodalan usaha. Hal ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Program KUR resmi diluncurkan pada 5 November 2007 silam melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan pemberdayaan UMKM. Dana yang disediakan oleh program KUR berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan untuk para pelaku UMK, baik individu maupun badan usaha yang memiliki usaha produktif dan layak tetapi tidak memiliki agunan tambahan.
Sebagai bank terbesar milik Pemerintah, BRI menjalankan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 dengan menyediakan program-program yang mampu mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Salah satu program tersebut berupa pinjaman yang ditujukkan untuk para pelaku UMKM dari berbagai tingkat, yaitu Micro, Retail Menengah, dan Pinjaman Program.
KUR
KUR merupakan kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang memiliki usaha produktif dan layak tetapi belum memiliki agunan tambahan (unbankable). Program KUR BRI dibagi menjadi dua, yaitu KUR Mikro dan KUR Kecil. Hal yang membedakan kedua program KUR tersebut terletak pada plafond yang diberikan. KUR Mikro memiliki plafond 100 juta sedangkan KUR Kecil memiliki plafond hingga 500 juta.
Kupedes
Kupedes adalah kredit dengan buanga bersaing yang bersifat umum untuk semua sektor ekonomi dan ditunjukkan untuk individual, baik badan usaha maupun perorangan yang memenuhi syarat. Program ini disediakan oleh BRI di seluruh unit BRI dan Teras BRI. Keuntungan program ini antara lain dapat memenuhi kebutuhan modal usaha, berlaku untuk semua sektor usaha, bunga yang bersaing dengan syarat mudah, agunan tidak harus bersertifikat, angsuran bisa disesuaikan dengan kebutuhan, biaya administrasi rendah, dan dapat dicover asuransi.
Kredit Modal Kerja
Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit untuk membiayai operasional usaha termasuk kebutuhan untuk pengadaan bahan baku, proses produksi, piutang, dan persediaan. Keuntungan yang bisa didapatkan dari Program Kredit Modal Kerja ini antara lain proses cepat, mudah, suku bunga yang bersaing, dan perencanaan keuangan usaha dengan relationship manager andal.
Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah fasilitas kredit untuk membiayai barang modal/aktiva tetap perusahaan seperti pengadaan mesin, peralatan, kendaraan, bangunan, dan lain-lain. Keuntungan yang bisa diperolah yaitu bisa membuka usaha baru, perencanaan keuangan usaha dengan Relationship Manager yang andal, dan suku bunga yang bersaing.
Kredit Pangan
Kredit Pangan adalah kredit investasi dan/atau modal kerja komersial khusus di bidang pangan yang diberikan dalam rangka mendukung kedaulatan pangan dan kemaritiman. Terdapat dua program yang bisa digunakan untuk mendapatkan Kredit Pangan, yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).
Resi Gudang
Resi Gudang adalah kredit dengan jaminan resi gudang yang diberikan bank kepada petani, kelompok tani, gapoktan, dan koperasi Jangka waktu yang diberikan maksimal 6 tahun dengan plafond maksimum dari resi gudang sebesar 70%. Bunga Efektif yang diberlakukan sebesar 6% per tahun.
Kredit Kemitraan
Program Kredit Kemitraan adalah pemberian dana untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Syarat untuk mengikuti program ini cukup mudah, terlebih agunan tidak harus bersertifikat. Adapun sektor ekonomi yang dapat dibiayai meliputi jasa, perikanan, perkebunan, peternakan, pertanian, perdagangan, dan industri.
Secerca Pelita Harapan
Aku yang baru mendapat pekerjaan, belum bisa sepenuhnya memulihkan kondisi keuangan keluarga. Aku dan istriku membutuhkan waktu agar kondisi keuangan kami kembali seperti sediakala. Maka dari itu, kami harus berhemat dan pintar-pintar dalam mengelola keuangan. Di sisi lain, dagangan cilok istriku semakin laris dan kami membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha kecil tersebut. Namun, apa daya kami belum memiliki modal yang cukup.
Awalnya aku ingin menyerah dan berhenti berdagang tetapi istriku terus meyakinkan bahwa pasti ada jalan untuk mengembangkan usaha cilok ini. Kami pun harus memutar otak agar bisa mendapatkan solusi. Hingga akhirnya, kami mengetahui program untuk UMKM dari Bank BRI. Program tersebut adalah KUR Mikro Bank BRI.
Program KUR Mikro Bank BRI sangat cocok untuk para pelaku UMKM yang sedang membutuhkan modal usaha seperti diriku. Sebab dengan menggunakan program ini, para pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman usaha hingga 50 juta. Dengan suku bunga efektif 6% per tahun dan bebas biaya administrasi, tentu sangat membantu bagi pelaku UMKM yang kekurangan modal untuk mengembangkan bisnisnya. Maka dari itu, aku dan istriku sepakat untuk menggunakan program dari BRI ini untuk membantu dalam mengembangkan usaha kami.
Setelah memutuskan untuk menggunakan layanan KUR Mikro Bank BRI, aku segera mempersiapkan persyaratannya. Ternyata persyaratan yang dibutuhkan sangat mudah dengan beberapa dokumen saja yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa persyaratan untuk menggunakan layanan KUR Mikro Bank BRI.
- Individu (perorangan) yang melakukan usaha produktif dan layak.
- Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
- Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
- Persyaratan administrasi: KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Ijin Usaha.
Kurang dari seminggu, semua persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan sudah aku penuhi. Kini, aku hanya perlu menuju ke Bank BRI untuk menyerahkan semua persyaratan ini untuk menggunakan layanan KUR Mikro Bank BRI. Semoga dokumen yang aku ajukkan dapat diterima dan memenuhi persyaratan sehingga aku bisa mendapatkan modal usaha untuk mengembangkan usaha cilok ini. Aamiin.
Terima kasih BRI sudah memberikan kami kesempatan dan harapan untuk terus mengembangkan usaha kecil ini. Hadirmu bagaikan secerca pelita harapan yang menerangi kegelapan.
BRI BRIL-iaN dan Cemerlang