Accurate Software Akuntansi

Go Digital sebagai Solusi dari Masalah Bisnis Di Era Pandemi #bisasantaideh

Dampak pandemi covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian dunia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menkeu Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional ISEI Tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring. Menurutnya, dunia mengalami kontraksi minus 3,2% dari sisi pertumbuhan ekonominya. Selain itu, perdagangan internasional juga mengalami kontraksi minus 8,3% yang disebabkan adanya pembatasan aktivitas atau lockdown. Di sisi lain, kebijakan pembatasan aktivitas tersebut juga sangat berdampak bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Dampak Covid-19 Terhadap UMKM

Kenyataannya, dampak dari pandemi covid-19 lebih buruk dari sekadar penurunan ekonomi dunia. Jika dilihat lebih dalam, para pelaku UMKM sangat menderita dengan adanya wabah ini. Sebab semua kegiatan usaha yang dilakukan seringkali berbenturan dengan peraturan untuk mencegah penularan covid-19. Menurut Dr. R. Stevanus C. Handoko, MM yang menjabat sebagai anggota DPRD DIY dan juga sebagai pengamat kebijakan publik dan pelaku bisnis, setidaknya ada lima dampak besar pandemi covid-19 terhadap perekonomian nasional yaitu.

1. Melemahnya Daya Beli Masyarakat Secara Luas

Dampak nyata akibat virus covid-19 yang bisa terlihat dengan jelas adalah menurunnya daya beli masyarakat. Masalah ini bisa terjadi karena banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau usahanya yang bangkrut. Seperti yang sudah diketahui bahwa di era pandemi ini, banyak sekali karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya. Bahkan menurut Siti Kustiati sebagai Direktur Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan, ada sekitar 13,9% perusahaan yang mengurangi jumlah karyawannya dan ada 49,6% perusahaan yang merumahkan karyawannya tanpa di PHK.

Belum lagi para pelaku bisnis atau UMKM yang harus berjuang keras untuk melawan pandemi, bahkan ada banyak diantaranya yang harus gulung tikar. Menurut Ikhsan Ingratubun yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, pada tahun 2019 ada sekitar 64,7 juta UMKM di Indonesia yang gulung tikar karena pandemi covid-19. Penderitaan tidak berhenti di situ, sebab pada tahun 2020 ada sekitar 30 juta UMKM yang juga gulung tikar karena pandemi.

Musabab permasalahan tersebut, maka tak heran jika daya beli masyarakat secara luas menjadi melemah.

2. Menurunnya Angka Investasi Di Berbagai Sektor Usaha

Dampak lain dari pandemi adalah menurunnya angka investasi. Secara signifikan, pandemi menyebabkan ketidakpastian di dunia bisnis. Akibatnya, masyarakat merasa ragu untuk memulai investasi. Keraguan juga dirasakan oleh para pengusaha, apakah investasi yang dilakukan akan seperti ekspektasi atau tidak dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Penurunan angka investasi dirasakan hampir semua sektor usaha, antara lain sektor seni budaya, kuliner, hiburan, transportasi, dan pariwisata. Jika dilihat lebih dalam, penurunan tersebut diakibatkan karena kegiatan usaha seringkali berbenturan dengan peraturan pemerintah untuk mencegah penularan covid-19.

Seperti contohnya sektor pariwisata yang mengharuskan masyarakat mengunjungi destinasi wisata yang ada, namun peraturan melarang untuk keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Contoh lainnya adalah sektor transportasi yang mengantarkan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya, namun sekali lagi, terdapat peraturan yang melarang untuk bepergian di masa pandemi.

3. Pelemahan Ekonomi Daerah dan Nasional

Pandemi seakan menantang pemerintah untuk bisa mengatasi penurunan penerimaan pajak dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kedua tantangan tersebut memang hal wajib yang harus dihadapi karena banyak masyarakat yang kehilangan kemampuan untuk mendapatkan pemasukan.

Di sisi lain, tertundanya pembayaran pajak akan mempengaruhi pendapatan negara sehingga ada banyak pendanaan program pemerintah yang tertunda. Selain itu, pendapatan negara juga harus dibagi untuk menunjang keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi. Hal ini membuat perekonomian nasional semakin memburuk.

Dari masalah pajak saja, perekonomian daerah dan nasional dapat mengalami penurunan. Sedangkan seperti yang diketahui bersama bahwa pandemi covid-19 bukan hanya berdampak pada sektor pajak saja, melainkan banyak sektor. Maka tak heran jika saat ini perekonomian daerah dan nasional mengalami penurunan.

4. Pergeseran Pola Bisnis dan Penerapan Bisnis Model yang tidak Biasa

Peraturan pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penularan covid-19 membuat masyarakat tidak bisa bertemu dan bertatap muka dengan leluasa, hal ini juga terjadi pada aktivitas bisnis. Jika biasanya para pelaku bisnis atau UMKM mengadakan pertemuan untuk menjalin kerjasama, di masa pandemi hal tersebut tidak leluasa untuk dilakukan. Akibatnya ada perubahan pola dan model bisnis yang terjadi saat ini.

Shifting ekonomi yang dulu masih menjadi perbincangan, kini sudah diterapkan karena adanya pandemi. Padahal, sebelumnya shifting ekonomi diprediksi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk implementasi dengan model bisnis yang baru. Namun seperti yang sudah dilihat, di masa pandemi ini shifting ekonomi sudah dilakukan secara besar-besaran.

Bisa dikatakan bahwa perubahan pola dan model seperti ini secara tidak langsung membawa masyarakat untuk melek teknologi. Sebab hampir semua aktivitas ekonomi dilakukan melalui media digital. Bahkan perubahan seperti ini harus tetap dilakukan walaupun pandemi sudah usai, agar masyarakat Indonesia lebih melek teknologi. Namun apakah masyarakat Indonesia sudah siap dengan model bisnis yang baru?

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kebijakan pencegahan penularan covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah saja dan sebisa mungkin tidak berinteraksi dengan orang lain, membuat perubahan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Bisa dikatakan bahwa teknologi dan komunikasi merupakan jembatan penghubung antar masyarakat di tengah pandemi. Oleh sebab itu, masyarakat dituntut untuk dapat memanfaatkannya. Masalahnya, tidak semua masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi. Ada berbagai macam hambatan yang harus dihadapi oleh masyarakat ketika harus menggunakan teknologi.

Masalah tersebut antara lain, pengetahuan teknologi yang belum memadai, peralatan teknologi yang masih asing untuk beberapa kalangan masyarakat, hingga buruknya koneksi internet di berbagai wilayah. Meskipun demikian, masyarakat tetap harus mengikuti perkembangan teknologi, baik di masa pandemi maupun setelah pandemi usai. Sebab manfaat teknologi akan sangat menguntungkan untuk masyarakat itu sendiri.

Go Digital Sebagai Solusi Masalah UMKM

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penularan covid-19 tak akan berpengaruh besar terhadap bisnis asalkan para pelaku UMKM mau menerapkan Go Digital terhadap bisnisnya. Sebab dengan menerapkan Go Digital, para pelaku UMKM tak perlu keluar rumah untuk melakukan segala aktivitas bisnisnya.

Anggaplah kalau kamu adalah seorang penjual yang harus menyesuaikan segala aktivitas bisnis dengan peraturan untuk mencegah penularan covid-19. Tentu saja kamu akan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Namun dengan melakukan Go Digital, kamu bisa membuat bisnis tetap berjalan tanpa harus bertentangan dengan peraturan tersebut. Mengapa demikian?

Sebab semua aktivitas bisnis yang dilakukan mulai dari pemasaran, transaksi, pelayanan, pengelolaan uang, hingga pengiriman barang, dapat dilakukan secara online. Semua proses tersebut akan memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM karena dapat dilakukan tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan banyak orang. Sehingga bisnis akan tetap berjalan sekalipun di tengah pandemi yang menyengsarakan.

Lalu, bagaimana cara melakukan Go Digital pada aktivitas bisnis di era pandemi?

Pemasaran Produk

Proses pemasaran produk saat ini sudah berada pada tingkat digitalisasi, dimana kegiatan pemasaran tersebut dapat dilakukan secara online. Sebab dengan memasarkan produk secara online, para pelaku UMKM tidak terbentur dengan peraturan PPKM. Hanya dengan bermodal perangkat seperti handphone dan laptop, pelaku UMKM sudah bisa memasarkan produknya hingga ke seluruh dunia!

Ada beberapa cara dalam melakukan pemasaran secara online, salah satunya dengan mengirim email blast. Caranya sederhana, buat email dengan kalimat dan gambar menarik mengenai produk yang dijual. Setelah itu kirim email tersebut ke semua customer atau pelanggan. Dengan begitu, para customer akan mengetahui tentang produk yang dijual tanpa harus menyebarkan banner promosi ke tempat umum.

Pemasaran Produk

Cara lainnya bisa melakukan pemasaran melalui website. Teknik pemasaran melalui website memang tak semudah mengirim email blast, sebab prosesnya cukup panjang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat website, lalu memposting artikel tentang produk yang dijual, hingga meningkatkan SEO pada website agar muncul di peringkat pertama mesin pencari. Bagaimana jika tidak memiliki website? Kalaupun tidak memiliki website, bisa dengan menyewa jasa content placement. Jadi nantinya produk yang dijual akan diposting pada website milik orang lain dengan membayar sesuai harga yang disepakati.

Selain itu, pemasaran secara online juga bisa dilakukan melalui media sosial. Caranya juga sangat mudah, yaitu hanya perlu membuat banner atau gambar menarik tentang produk yang dijual, lalu share banner tersebut di media sosial seperti instagram, facebook, twitter, dan sebagainya. Jangan lupa berikan caption yang menarik dan hashtag pada postingannya. Hashtag ini berguna agar postingan yang dibuat bisa dicari dengan kata kunci dari hashtag tersebut. Sepertinya cara ini merupakan teknik terbaik dalam memasarkan produk secara online. Sebab selain murah, cara ini juga sangat efektif karena banyak orang yang menggunakan media sosial di saat pandemi.

Proses Transaksi

Dalam dunia bisnis, proses transaksi yang dilakukan merupakan hal terpenting dan harus terjamin keamanannya. Pada bisnis jual-beli, proses transaksi ini merupakan pertukaran antara barang yang dibeli dengan sejumlah uang yang sudah ditentukan. Jika dilakukan secara langsung, proses tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Sebab saat itu, pembeli dapat mengecek langsung barang yang dibelinya. Demikian dengan penjual yang bisa menghitung secara langsung uang yang diberikan oleh pembeli. Sehingga jika ada yang tidak sesuai, maka kesepakatan jual-beli bisa langsung dibatalkan.

Akan tetapi dalam proses transaksi yang dilakukan melalui media digital, yaitu transaksi online. Penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Masalah pun muncul. Bagaimana jika produk yang dijual tidak sesuai dengan kesepakatan? atau bagaimana jika setelah menerima produk, pembeli tidak mau mengirimkan uang ke penjual? Masalah tersebut tentu harus diatasi agar proses transaksi dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

Transaksi Online

Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Pun dengan masalah proses transaksi secara online, tentu ada solusi yang bisa dipakai untuk menyelesaikannya. Lalu solusi seperti apa yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jawabannya adalah Marketplace.

Marketplace merupakan platform yang dapat mempertemukan para penjual dengan pembeli. Bukan hanya itu, marketplace juga mengatur semua kegiatan jual-beli yang ada di dalamnya, termasuk proses transaksi. Nah, dengan mendaftarkan toko ke marketplace, maka kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi akan terjamin. Sehingga penjual dan pembeli tidak perlu khawatir dalam melakukan transaksi secara online.

Pelayanan pada Client

Pelayanan pada client sangat bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka. Biasanya, client akan menggunakan sambungan telepon untuk mengadukan semua permasalahan dari layanan yang didapatkan. Namun di era Go Digital seperti saat ini, pelayanan tersebut bisa menjadi lebih mudah. Sebab client tidak hanya bisa mengeluhkan permasalahannya melalui sambungan telepon saja, tetapi juga melalui berbagai macam aplikasi seperti whatsapp dan telegram.

Pelayanan Online

Bahkan para penjual yang ingin meningkatkan pelayanannya, bisa menyediakan pelayanan melalui media sosial. Pelayanan yang dilakukan melalui media sosial ini akan memberikan nilai lebih karena kemudahan yang ditawarkan. Sebab para client yang biasa berselancar di media sosial bisa langsung mengadukan masalahnya.

Ada beberapa platform media sosial yang dapat dipilih untuk memberikan pelayanan, antara lain facebook, instagram, twitter, dan sebagainya. Jika dilihat dari sisi lain, pelayanan melalui media sosial ini juga dapat meningkatkan followers dari media sosial yang digunakan.

Pengiriman Produk

Pada umumnya, ketika hendak mengirimkan barang, penjual akan mengunjungi kantor ekspedisi yang ada di dekat tempat tinggalnya. Bukankah ketika mengunjungi kantor ekspedisi tersebut, penjual bisa terkena covid-19? Sebab, walaupun kantor ekspedisi dekat dengan rumah penjual, risiko terpapar covid-19 pasti ada. Oleh sebab itu, cara seperti ini kurang aman dan membahayakan.

Kirim Barang dari Rumah

Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa ada beberapa ekspedisi yang bisa mendatangi tempat penjual, lo! Ya, jika penjual ingin mengirimkan barang, maka kurir dari ekspedisi tersebut yang akan menjemput barang ke rumah penjual. Sehingga penjual tidak perlu keluar rumah dan terhindar dari risiko terkena virus covid-19.

Pencatatan Keuangan

Aktivitas bisnis berikutnya yang bisa Go Digital adalah pencatatan keuangan. Proses pencatatan keuangan yang dimaksud antara lain pencatatan transaksi jual-beli, utang, piutang, dan sebagainya. Semua proses pencatatan keuangan tersebut dapat dilakukan dengan cepat, akurat, aman, dan efisien, jika sudah didigitalisasi.

Bayangkan saja jika para pelaku UMKM masih mencatat laporan keuangan secara manual, apa yang akan terjadi? Benar, pastinya akan boros, tidak aman, dan merepotkan. Boros, karena harus membeli beberapa buku dan alat tulis untuk mencatat. Tidak aman, karena pencatatan laporan keuangan secara manual pada buku sangat rawan terjadi kerusakan dan kehilangan. Merepotkan, karena penulisan laporan secara manual cukup melelahkan dan membingungkan.

Software Akuntansi

Namun jangan khawatir, saat ini digitalisasi sudah masuk ke ranah pencatatan keuangan. Implementasinya adalah dengan menggunakan aplikasi bisnis untuk melakukan pembukuan dan pencatatan laporan keuangan. Salah satu aplikasi yang sangat direkomendasikan untuk mencatat laporan keuangan adalah Accurate.

Accurate merupakan software akuntansi yang memiliki banyak fitur bermanfaat di dalamnya. Fitur-fitur tersebut antara lain fitur umum, fitur penjualan, fitur pembelian, fitur persediaan, fitur perpajakan, fitur buku besar, fitur khas & bank, fitur aset tetap, fitur manufaktur, dan beberapa fitur tambahan (add-on).

Akhir Kata

Meskipun pandemi begitu membelenggu, seakan kita tak bisa apa-apa, namun semangat harus tetap terjaga. Ketakutan semata hanya akan menciptakan penderitaan yang berkepanjangan. Sudah selayaknya kita bangkit melawan, membebaskan diri dari belenggu yang tak diinginkan.

Mungkin raga kita terpenjara dalam rumah, namun jiwa kita tetap harus menjelajah. Sebab beraktivitas seperti biasanya juga bisa dilakukan dari dalam kamar dengan adanya peran teknologi yang membantu. Jangan sia-siakan itu.

Bisnis pun harus tetap berkembang, sebab jika kita diam maka rezeki tak akan datang. Maka dari itu, gunakan segala cara agar bisnis kita tetap jaya. Termasuk melakukan Go Digital salah satu caranya.

Accurate Online

Referensi

https://accurate.id/

https://accurate.id/fitur/

https://www.dpr d-diy.go.id/dampak-besar-pandemi-di-sektor-ekonomi/

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-upayakan-pemulihan-ekonomi-namun-tetap-waspada-terhadap-pandemi-covid/

https://money.kompas.com/read/2020/07/01/214000326/kemenaker–dampak-corona-dahsyat-13-9-persen-perusahaan-kurangi-karyawan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210326144212-4-233127/sad-30-juta-umkm-gulung-tikar-karena-corona

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top