Mendengar kata “investasi” tentu tidak asing lagi di telinga, sebab sudah banyak orang yang membagikan pengalaman suksesnya dengan berinvestasi. Hal tersebut membuat orang awam akan tergiur dan terburu-buru mengikuti trend investasi yang ditawarkan. Padahal, di luar sana ada banyak investasi bodong yang bisa merugikan. Maka dari itu, kuasai terlebih dahulu ilmu tentang investasi sebelum memutuskan terjun ke dalamnya.
Pengetahuan Dasar tentang Investasi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang investasi, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu arti dari investasi itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Sedangkan menurut Basuki Pujoalwanto dalam bukunya yang berjudul Perekonomian Indonesia, menjelaskan bahwa investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Berdasarkan dua pernyataan tersebut, seharusnya kita sudah memiliki gambaran tentang arti dari investasi.
Jika dilihat dari jangka waktunya, investasi dibagi menjadi dua macam, yaitu Investasi Jangka Pendek dan Investasi Jangka Panjang.
- Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dapat diartikan sebagai investasi yang cepat menghasilkan. Biasanya, investasi ini hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga tahun untuk dikonversikan menjadi uang. Contoh dari investasi jenis ini adalah pasar saham dan sertifikat deposito. - Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang membutuhkan waktu dan kesabaran lebih, sebab investasi jenis ini akan membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun agar bisa menghasilkan. Salah satu contoh dari investasi jangka panjang adalah investasi reksadana dan asuransi.
Ada beberapa jenis investasi yang bisa kita coba, yaitu Deposito, Saham, Cryptocurrency, Obligasi, Emas, dan Properti. Untuk menambah wawasan, mari kita pelajari satu persatu dari jenis investasi tersebut.
Deposito
Investasi deposito biasa disebut juga dengan investasi berjangka. Investasi jenis ini sangat mudah dilakukan sehingga banyak diminati. Kita hanya perlu menyimpan uang dalam jumlah dan waktu tertentu, dimana nantinya kita akan mendapatkan bunga dari sana. Kelebihan dari investasi deposito adalah risiko kerugian hampir tidak ada, sebab pengembalian uang berjumlah tetap, ditambah dengan bunga yang akan didapatkan. Namun investasi ini juga memiliki kekurangan, yaitu uang yang disimpan tidak boleh diambil sampai waktu yang sudah disepakati.
Saham
Investasi saham adalah jenis investasi yang dilakukan dengan cara membeli bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Kita bisa membeli saham di bursa saham agar mendapatkan persentase kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ada dua keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan keuntungan yang bisa didapatkan dari adanya peningkatan harga surat saham. Sedangkan keuntungan dividen didapatkan dari pembagian keuntungan perusahaan yang besarnya disesuaikan dengan persentase kepemilikan saham.
Cryptocurrency
Jenis investasi ini merupakan pembelian mata uang digital yang akan dijual kembali ketika harganya naik. Bisa dikatakan bahwa investasi cryptocurrency ini juga sangat populer, terlebih investasi pada mata uang Bitcoin (BTC) yang harganya terus naik dari tahun ke tahun. Selain bitcoin terdapat juga mata uang lain seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Tether (USDT), Chainlink (LINK), dan sebagainya. Mata uang digital tidak memiliki bentuk fisik, sehingga kita harus mengkonversikannya ke rupiah atau dollar jika ingin dicairkan. Namun perlu diperhatikan, investasi ini memiliki risiko yang besar karena tingkat fluktuasi mata uang digital sangat mudah berubah-ubah terhadap mata uang riil.
Obligasi
Obligasi (surat utang) adalah jenis investasi yang hampir sama dengan saham. Hanya saja, keuntungan dari obligasi lebih dinamis. Contoh kasus investasi obligasi adalah sebagai berikut: Kita membeli surat utang sebesar Rp. 10.000.000 yang ditentukan dalam jangka waktu 15 tahun dengan bunga 8%. Namun sebelum 15 tahun, kita membutuhkan uang, maka kita bisa mengambil uang tersebut dengan jumlah bunga yang sudah disesuaikan. Jika ingin berinvestasi jenis ini, silakan bisa membelinya pada pemerintah. Sebab pemerintah merupakan lembaga yang memiliki risiko gagal bayar yang kecil dibandingkan dengan obligasi perusahaan.
Emas
Emas merupakan barang berharga yang bisa dijadikan sebagai investasi. Prinsipnya sama seperti cryptocurrency, jika harganya murah maka akan kita beli dan jika harganya mahal maka bisa kita jual. Investasi emas memiliki risiko yang sangat rendah, sebab harganya stabil dan terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Namun demikian, jenis investasi ini bukan tidak memiliki risiko. Kelemahan dari investasi emas adalah mudah hilang/dicuri. Oleh sebab itu, jika ingin berinvestasi emas, kita harus menyiapkan tempat yang aman terlebih dahulu atau kita bisa berinvestasi emas melalui aplikasi penyimpan emas terpercaya.
Properti
Sama seperti emas, properti juga merupakan jenis investasi berbentuk barang fisik. Investasi jenis ini juga sangat menguntungkan karena setiap tahun harganya terus meningkat. Ada berbagai cara untuk berinvestasi properti, salah satunya adalah dengan membeli tanah dan membuat rumah/properti di atasnya. Dengan begitu, kita bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Risiko berinvestasi pada properti adalah kerusakan pada bangunannya. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan bangunan menjadi rusak seperti bencana alam atau faktor usia yang membuat harganya menjadi menurun. Maka dari itu, kita harus bisa merawatnya dengan baik.
Reksa Dana
Menurut UU Pasar Modal No. 8 pasal 1 ayat (27) Tahun 1995, pengertian Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Nah, dengan menginvestasikan uang pada reksa dana, maka secara tidak langsung kamu sudah menunjuk seorang ahli, dalam hal ini disebut Manajer Investasi, untuk mengatur uang yang sudah kamu masukan sebagai modal. Setidaknya ada lima jenis reksa dana, yaitu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana index, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
Pentingnya Investasi
Ada banyak jenis investasi yang bisa kita pilih, mulai dari investasi saham hingga investasi properti. Pastikan kita memilih salah satu dari sekian banyak jenis investasi tersebut, sebab investasi untuk diri sendiri itu sangat penting.
Jika dianalogikan sebagai perlombaan lompat jauh, maka investasi adalah proses mengambil ancang-ancang. Dimana hal tersebut harus dilakukan oleh atlet yang ingin melompat agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, sebab ancang-ancang merupakan persiapan yang sangat penting. Maka dari itu, mari ambil ancang-ancang sekarang juga sebagai bekal untuk menghadapi hari tua. Caranya, ya, dengan berinvestasi.
Investasi harus kita lakukan di usia yang semuda mungkin, agar di hari tua nanti kita memiliki bekal yang cukup. Sepenting itulah investasi untuk kehidupan kita. Nah, setidaknya ada dua alasan mengapa investasi itu sangat penting, yaitu sebagai berikut.
Penghasilan Tambahan
Tujuan kita berinvestasi tentu saja untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ada banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan, dan beberapa diantaranya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Kita bisa mendapatkan banyak uang dalam waktu yang singkat hanya dengan sedikit usaha. Itulah kelebihan dari berinvestasi, yaitu bisa memberikan penghasilan tambahan. Jumlahnya tidak main-main, kita bisa mendapatkan keuntungan berkali lipat dari modal awal.
Bekal Masa Depan
Investasi bisa menjelma menjadi tabungan atau bahkan lebih, jika dikelola dengan baik. Pada konteks ini, investasi yang dimaksud adalah jenis investasi jangka panjang. Di mana modal awal yang dikeluarkan bisa mendapatkan keuntungan dalam kurun waktu tiga tahun ke atas. Investasi jenis ini bisa menjelma menjadi tabungan karena keuntungannya bisa kita nikmati, bahkan lebih dari tabungan karena bisa jadi kita mendapatkan keuntungan melebihi modal awal. Musabab inilah, investasi juga bisa dijadikan sebagai bekal untuk masa depan.
Perlu ditekankan bahwa investasi yang akan menguntungkan adalah investasi yang didasari oleh pengetahuan yang baik. Jadi, tidak asal-asalan dalam menentukan langkah. Sebab salah langkah berarti rugi.
Risiko Investasi
Setelah mengetahui pengetahuan dasar tentang investasi, sekarang kita sudah satu langkah lebih maju ke dalam dunia investasi. Namun kita belum siap untuk memulai berinvestasi, sebab ada satu hal lagi yang harus diketahui bagi seorang investor, yaitu risiko investasi. Risiko sendiri berarti ketidakpastian dari kerugian (uncertainty of loss).
Kita tidak boleh melihat investasi dari sisi baiknya saja, bahwa investasi itu menyenangkan, menguntungkan, dan bisa membuat kaya, tetapi juga bisa melihat bahwa investasi memiliki risiko. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar kita bisa melangkah dengan tepat dan berhati-hati sehingga potensi kerugian bisa ditekan.
Menurut Destina (2022) dalam bukunya yang berjudul “Buku Referensi Investasi Pasar Modal“, mengungkapkan bahwa risiko investasi ada dua jenis, yaitu risiko sistematis (systematic risk) atau undiversifiable risk dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau specific risk atau diversifiable risk atau unique risk.
Risiko Sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat diprediksi, biasanya disebabkan karena suku bunga, kurs mata uang asing, inflasi. Risiko Sistematis biasa diukur dengan Beta (β), yang merupakan simbol untuk menggambarkan kerentanan saham terhadap market.
Sedangkan Risiko Tidak Sistematis adalah risiko yang dapat dihindari, seperti contohnya kasus korupsi, penelitian yang gagal, tuntutan hukum dari pihak lain, pemogokan kerja, merger perusahaan, dan sebagainya. Kabar semacam itu bisa menyebabkan harga saham menjadi naik atau turun secara drastis serta dapat menyebabkan reaksi pasar. Risiko seperti ini dapat didiversifikasi dengan portofolio dan investasi dapat dipindahkan sesuai keinginan investor.
Pendapat lain tentang risiko investasi juga terdapat pada buku yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dengan judul “Panduan Pemodal/Investasi di Pasar Modal“. Pada buku tersebut, risiko investasi dibagi menjadi dua jenis yaitu Capital Loss dan Risiko Likuidasi.
- Capital Loss
Capital Loss adalah kondisi dimana investor menjual saham yang dimilikinya dibawah harga beli. Seperti contohnya, seorang investor membeli saham PT. XX dengan harga Rp. 1.000/saham. Lalu harga saham tersebut mengalami penurunan hingga mencapai harga Rp. 600/saham. Karena takut harganya terus jatuh, akhirnya investor tersebut menjual saham yang dimilikinya. Sehingga menyebabkan investor mengalami kerugian sebesar Rp. 400/saham. Nah, kasus tersebut merupakan Capital Loss yang menimpa investor. - Risiko Likuidasi
Risiko Likuidasi adalah kondisi dimana perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh seorang investor mengalami kebangkrutan. Akibatnya, perusahaan harus menyelesaikan kewajibannya dengan cara menjual kekayaan dari perusahaan tersebut. Setelah perusahaan menyelesaikan kewajibannya, maka sisa dari kekayaan akan dibagi kepada para investor. Namun, jika tidak ada sisa kekayaan dari perusahaan, maka para investor tidak akan mendapatkan apa-apa. Hal seperti ini merupakan risiko terberat yang diterima oleh investor. Oleh sebab itu, seorang investor harus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Investor akan melakukan tindakan yang berbeda-beda ketika menghadapi sebuah risiko investasi. Menurut Warsono (2001), terdapat tiga sikap investor dalam menghadapi risiko, yaitu:
- Risk Seeker (Pengambil Risiko)
- Risk Averter (Penghindar Risiko)
- Risk Indifference (Acuh terhadap Risiko)
Apapun sikap yang akan dipilih oleh seorang investor, sudah seharusnya didasari dengan pengetahuan yang mumpuni, bukan asal pilih, sehingga menghindari potensi kerugian yang besar.
Mulai Berinvestasi
Kita sudah membahas pengetahuan dasar dan risiko investasi, maka dari itu, sudah selayaknya kita mulai berinvestasi sekarang juga. Ada satu investasi yang harus dicoba oleh para pemuda, yaitu investasi saham. Namun sebelum memulai investasi saham, kita harus membuat strategi terlebih dahulu. Sebab strategi ini sangat penting agar bisa menghindari risiko investasi yang dapat merugikan.
Website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan beberapa strategi sebelum memulai investasi saham. Sebagai orang awam dalam investasi saham, kita bisa mengikuti strategi yang diberikan oleh OJK tersebut. Seperti apa strateginya?
Pelajari Analisa Teknikal dan Fundamental Saham
Mempelajari saham berdasarkan analisa teknikal dan fundamental sangat penting, sebab dengan begitu kita bisa menentukan langkah terbaik dalam membuat keputusan. Analisa Teknikal dan fundamental dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan, sehingga kita bisa menentukan waktu untuk membeli atau menjual saham.
…Analisa teknikal, merupakan analisa saham melalui pendekatan pergerakan saham itu sendiri pada suatu rentang waktu, termasuk didalamnya adalah harga dan fluktuasinya, serta informasi mengenai titik tertinggi dan terendah dari suatu saham.
Otoritas Jasa Keuangan
Analisis fundamental itu mengacu pada analisa melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, atau bahkan melihat tren perkembangan usaha yang ada. Analisis ini salah satunya bisa dilihat dari laporan keuangan…
Harga yang dimaksud dalam penjelasan di atas bukan semata harga murah, tetapi juga memperhitungkan harga saham dari perusahaan yang pantas untuk dibeli.
Menentukan Waktu untuk Membeli Saham
Setelah mempelajari tentang analisa teknikal dan fundamental saham, seharusnya kita sudah bisa menentukan waktu terbaik untuk membeli saham. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham, yaitu Earning per Share (EPS) Growth, sales atau penjualan, Return of Equity (REO) atau laba untuk investor, tren pasar, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tingkat likuiditas perusahaan, dan profil perusahaan.
Selain itu, kita juga bisa menentukan pembelian saham dengan tiga cara berikut.
- Buy on Weakness yaitu membeli saham ketika harganya turun ke level tertentu yang aman untuk dibeli.
- Buy if/on Breakout yaitu membeli saham ketika harganya menembus level tertentu atau naik menembus level tertingginya.
- Buy on Retracement yaitu membeli saham setelah menembus harga bawah, sebab biasanya saham yang breakout akan mengalami kenaikan yang tinggi.
Untuk dapat menentukan harga jual, sebaiknya tingkatkan pengetahuan tentang analisis teknikal dan fundamental saham. Sebab dengan begitu, kita bisa memprediksi pergerakan harga dengan baik.
Menentukan Waktu untuk Menjual Saham
Selain menentukan waktu untuk membeli saham, kita juga harus bisa menentukan waktu untuk menjual saham. Pada dasarnya, waktu yang baik untuk menjual saham adalah ketika harga sahamnya naik atau disebut sebagai profit taking. Namun kita semua tahu bahwa harga saham tidak selalu naik, melainkan juga bisa mengalami penurunan. Lalu apa yang harus kita lakukan jika hal tersebut terjadi?
Saat harga saham yang kita miliki terus menurun, ada kalanya kita harus menjual saham tersebut untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Istilahnya disebut sebagai jual rugi atau Cut Loss. Keadaan cut loss ini terjadi ketika harga saham yang kita jual lebih rendah dari harga belinya. Sudah pasti kita rugi, namun bisa mencegah kita untuk menerima kerugian yang lebih besar.
Waktu untuk melakukan cut loss berbeda-beda tergantung dari posisi kita, apakah sebagai trader atau investor.
Jika kita adalah seorang trader, maka ketika harga saham terus mengalami penurunan sebaiknya lakukan cut loss. Ada banyak indikasi yang bisa digunakan untuk menentukan cut loss, bagi seorang trader, indikasi tersebut bisa dilihat dengan melakukan analisa teknikal. Jadi, mempelajari analisa teknikal saham bagi seorang trader sangat penting untuk membuat prediksi pergerakan harga saham, sehingga bisa menentukan waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut.
Namun jika posisi kita merupakan seorang investor, maka untuk menentukan cut loss bisa dilakukan dengan melihat perubahan fundamental yang bisa dilihat dari kinerja perusahaan. Salah satu indikator untuk menentukan cut loss bagi seorang investor adalah ketika adanya berita buruk tentang perusahaan atau terjadi penurunan IHSG. Selain itu, terdapat juga indikator lain yang bisa digunakan yaitu dengan mempelajari analisa fundamental saham. Analisa inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan seorang investor.
Persiapan!
Setelah mempunyai bekal yang cukup untuk memulai investasi, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah persiapan awal. Siapkan mental, modal, dan yang terpenting adalah teman untuk berinvestasi.
Teman berinvestasi bukan hanya melulu dengan manusia, lo, lalu siapa teman investasi kita?
Berteman dengan manusia untuk melancarkan investasi kita, memang sudah menjadi keharusan. Namun ada satu elemen lagi yang bisa kita jadikan teman dalam berinvestasi, terutama investasi saham. Siapa dia? Inilah SFAST!
SFAST sebagai Teman Investasi
SFAST adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan untuk berinvestasi saham. Nama SFAST sendiri dipilih karena merupakan singkatan dari Super FAST yang berarti super cepat. Maknanya adalah pengguna aplikasi ini akan berkembang sangat cepat dalam mempelajari ilmu investasi dan sangat cepat dalam mendapatkan keuntungan.
Super FAST to learn and Super FAST to profit.
Instagram SFAST
SFAST hadir dalam dua versi, yaitu versi mobile dan versi website. Versi mobile bisa didownload melalui Play Store atau App Store, sedangkan versi websitenya bisa diakses melalui website SF Sekuritas. Hadirnya versi mobile dan website aplikasi SFAST membuatnya dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi.
SFAST merupakan aplikasi besutan dari PT. Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) yang didirikan di Jakarta pada tanggal 18 Januari 2018. Maksud dan tujuan dibentuknya SF Sekuritas tertuang dalam Anggaran Dasar SF Sekuritas Pasal 3 yaitu berusaha dalam bidang Perantara Perdagangan Efek dan Penjamin Emisi Efek.
Pada tanggal 8 Oktober 2018, SF Sekuritas mendapatkan Izin Usaha sebagai Perusahaan Efek dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor KEP-64/D.04/2018. Setelah itu, tepatnya pada tanggal 3 Desember 2018, perusahaan ini bergabung dan menjadi Anggota Bursa Efek Indonesia dengan nomor keanggotaan SPAB-255/JATS/BEI.ANG/12-2018. Selain memiliki izin untuk menjadi Perusahaan Efek, SF Sekuritas juga mengantongi Izin Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dari OJK pada tanggal 28 Juni 2019 dengan nomor KEP-42/D.04/2019.
SF Sekuritas sebagai perusahaan yang dapat menjadi teman investasi saham memiliki visi dan misi yang sangat baik, yaitu:
Menjadi Perusahaan Sekuritas yang terpercaya oleh para pelaku pasar modal, handal dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Visi SF Sekuritas
– Memperkuat brand position SF Sekuritas dengan mengedepankan platform perdagangan yang dapat diakses secara mudah.
Misi SF Sekuritas
– Memberikan edukasi investasi khususnya mengenai pasar modal Indonesia secara komprehensif, agar dapat meningkatkan tingkat literasi keuangan khususnya dikalangan professional, pegawai dan pengusaha.
– Membidik investor-investor potensial di Indonesia, dengan target professional, pegawai dan beberapa nasabah-nasabah institusional dan korporasi.
– Memberikan layanan “one stop service” kepada masyarakat di Indonesia meliputi perdagangan saham serta produk-produk investasi berkualitas dari SF Sekuritas.
– Memiliki SDM yang handal, terpercaya dan kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah SF Sekuritas.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa kita harus memilih SFAST sebagai teman investasi, yaitu sebagai berikut.
Aman!
Segala transaksi dan informasi penting milik pengguna, akan dijaga dengan baik oleh pihak SFAST. Sebab aplikasi ini sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK maupun Bursa Efek Indonesia. Selain itu juga sudah memiliki Izin Usaha sebagai Perusahaan Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan nomor KEP-64/D.04/2018 dan KEP-42/D.04/2019.
Terpercaya!
SF Sekuritas merupakan bagian dari group usaha PT. Surya Fajar Capital Tbk (SF Capital). Perusahaan ini merupakan perusahaan terbuka dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan konsultasi manajemen. Hal ini membuat setiap aksi dari perusahaan SF Capital dapat dipantau dan wajib mengikuti aturan yang berlaku di pasar modal.
Berpengalaman!
Ada banyak tenaga profesional yang memiliki pengalaman dan ahli di bidang keuangan, terkhusus investasi dan pasar modal. Semua lini/departemen diisi oleh semua tenaga ahli tersebut, sehingga membuat SF Sekuritas menjadi pemain papan atas di bidang investasi saham. Bukti lain kinerja yang profesional adalah dikantonginya Izin Usaha Efek dan Penjamin Efek hanya dalam waktu kurang dari 12 bulan saja.
Cara Mendaftar SFAST (Versi Website)
Sebelum dapat menggunakan SFAST untuk teman berinvestasi, kita harus mendaftar terlebih dahulu. Pada kesempatan kali ini, kita akan coba mendaftar SFAST melalui website resminya. Dipilihnya versi website bukan tanpa alasan, sebab layar yang luas pada laptop atau komputer bisa membuat analisa kita semakin mudah. Caranya mudah, koq! Ayo ikuti panduan berikut.
1. Kunjungi website resmi SF Sekuritas, lalu klik tombol SFAST (Online Trading) yang ada di sebelah kanan atas.
2. Setelah itu, kamu akan diarahkan ke halaman login SFAST. Karena belum memiliki akun, silakan klik tombol Register Now!
3. Klik tombol DAFTAR BARU.
4. Muntul persyaratan yang harus dipersiapkan untuk mendaftar di SFAST, klik tombol NEXT.
5. Kemudian muncul beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan, beserta jawabannya. Klik tombol NEXT lagi.
6. Isi form registrasi dengan benar, lalu klik tombol REGISTER.
7. Muncul pop up konfirmasi, klik tombol OK.
8. Pendaftaran berhasil, silakan konfirmasi akun melalui email. Setelah itu, ikuti semua langkah dan lengkapi data yang diberikan. Selamat, kamu sudah siap menggunakan SFAST!
Kesimpulan
Berinvestasi adalah kegiatan yang sangat penting dan harus dilakukan oleh para pemuda, sebab dengan berinvestasi, kita dapat meningkatkan penghasilan tambahan di masa depan. Ada banyak jenis investasi, pun dengan risikonya. Oleh sebab itu, apapun jenis investasi yang kita jalani, sebaiknya pahami dahulu risikonya.
Selain itu, mempelajari pengetahuan dasar seputar investasi juga sangat penting. Seperti hal nya mempelajari analisa investasi secara teknikal maupun fundamental. Sebab dengan bekal analisa yang baik, kita dapat menentukan arah investasi dengan baik. Sehingga mampu meminimalisir kerugian dan meningkatkan penghasilan sebesar mungkin.
Salah satu jenis investasi yang paling banyak diminati adalah investasi saham. Saat ini investasi saham sudah bisa dilakukan oleh siapapun, kapan pun, dan di mana pun dengan mudah menggunakan aplikasi SFAST.
SFAST sendiri adalah sebuah aplikasi besutan dari SF Sekuritas yang merupakan Perusahaan Efek dan Penjamin Emisi Efek. Aplikasi SFAST sudah bisa digunakan melalui mobile, desktop, dan website sehingga memudahkan para pengguna. Maka dari itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berinvestasi saham.
Investasi memang bagaikan pisau bermata dua, dimana satu sisi memiliki keuntungan sedangkan sisi lainnya memiliki risiko kerugian. Namun demikian, kunci dalam berinvestasi hanya satu, yaitu menguasai ilmu tentang investasi itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Warren Buffet “Risk comes from not knowing what you are doing“.
Semoga bermanfaat.
Sumber
- Buku yang berjudul “Perekonomian Indonesia” yang ditulis oleh Basuki Pujoalwanto (2014)
- https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/tujuan-investasi-yang-baik-seperti-apa
- https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/46197/uu-no-8-tahun-1995
- Buku berjudul “Buku Referensi Investasi Pasar Modal” yang ditulis oleh Destina Paningrum, S.E., M.M.
- http://eprints.umm.ac.id/22526/3/jiptummpp-gdl-irfanprase-42295-3-babii.pdf
- https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10433
- https://www.sfsekuritas.co.id/tentang-kami
Kereen kak… Layak pemenang kompetisi blog!
Alhamdulillah, terima kasih…