Gejala dispepsia sering kali datang pada waktu yang tidak tepat. Apalagi setelah menjalankan puasa selama satu bulan penuh, tentu ketika hari kemenangan datang, kita sering bersikap rakus dan tidak memikirkan kondisi perut. Padahal, perut yang selama ini berpuasa selama satu bulan penuh, harus menyesuaikan diri terhadap pola makan yang baru. Maka dari itu, pola makan ketika merayakan Hari Kemenangan harus tetap terjaga walaupun kita bisa makan sepuasnya. Hal ini dilakukan agar terhindar dari gejala dispepsia sehingga perut tetap nyaman ketika merayakan hari kemenangan.
Mengenal Dispepsia
Orang indonesia biasa menyebut penyakit lambung dengan istilah sakit maag, namun tahukah kamu, apa arti maag yang sebenarnya?
“Maag” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yaitu “maagorganen” yang berarti organ lambung. Tentu saja kita tidak asing dengan kata tersebut, sebab dulu negara kita pernah dijajah oleh Belanda sehingga terasa familier di telinga. Sedangkan dalam bahasa kedokteran istilah lambung sendiri disebut ventriculus (bahasa latin), atau gaster/stomach (bahasa inggris).
Kita sering menyebut gangguan maag dengan istilah lain, yaitu sakit asam lambung. Mengapa demikian?
Di dalam organ lambung terdapat berbagai zat kimiawi, salah satunya adalah getah asam lambung. Nah, hal inilah yang melatarbelakangi istilah sakit asam lambung sebagai pengganti dari gangguan maag.
Namun perlu diketahui bahwa gangguan lambung ternyata tidak sesederhana itu, sebab bukan hanya cairan asam lambung saja yang terlibat, tetapi juga ada banyak organ dan zat kimia lain.
Dalam istilah kedokteran sendiri, gangguan lambung biasa dikenal sebagai dyspepsia atau dispepsia. Jika diuraikan, kata dyspepsia terdiri dari dua suku kata, yaitu “Dys” yang berarti buruk; dan “pepse” yang berarti pencernaan. Dispepsia dapat diartikan sebagai pencernaan yang buruk atau maldigesti. Fungsi pencernaan yang buruk tersebut lebih tepatnya berada pada organ lambung. Sehingga dispepsia juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketika lambung tidak dapat mencerna dengan baik.
Masalah lambung yang tidak dapat mencerna dengan baik tersebut akan mengakibatkan beberapa keluhan pada ulu hati atau di perut bagian atas. Gangguan lambung ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti: mual, cepat kenyang, nyeri ulu hati, sendawa, kembung, rasa terbakar di perut bagian atas, cepat kenyang, muntah.
Menurut perjalanannya, dispepsia dapat dibagi menjadi dua, yaitu dispepsia akut dan dispepsia kronis.
Dispepsia akut merupakan gangguan lambung ringan yang disebabkan oleh faktor pemicu, seperti contohnya: sakit perut setelah memakan makanan yang pedas, tetapi setelah diberi pengobatan bisa langsung sembuh dan tidak kambuh lagi.
Sedangkan dispepsia kronis merupakan gangguan lambung yang sulit sembuh (kumat-kumatan). Disebut dispepsia kronis apabila seseorang mengalami dispepsia sudah lebih dari 6 bulan.
Jika dilihat dari penyebabnya, dispepsia dibagi menjadi tiga, yaitu Uninvestigated Dyspepsia, Dispepsia Organik, dan Dispepsia Fungsional. Mari kita pahami arti dari ketiga dispepsia tersebut agar tidak kebingungan ketika dokter mengucapkannya.
- Uninvestigated Dyspepsia
Sesuai namanya, Uninvestigated Dyspepsia merupakan dispepsia yang belum dilacak atau diinvestigasi sehingga penyebabnya belum diketahui. Penyebab dispepsia bisa diketahui dengan beberapa cara, antara lain USG, Rontgen atau CT scan perut, pemeriksaan laboratorium. - Dispepsia Organik
Dispepsia organik adalah gangguan pada lambung yang disebabkan karena adanya penyebab organik atau adanya kelainan struktur di dalam tubuh. Jenis dispepsia ini dibagi menjadi dua, yaitu yang bersumber dari dalam lambung (tukak peptikum, kuman Helicobacteri pylori, kanker lambung), dan yang bersumber dari luar lambung (kanker hati, kanker pankreas, radang hati, diabetes, dan sebagainya). - Dispepsia Fungsional
Dispepsia fungsional merupakan terganggunya fungsi lambung yang menyebabkan adanya gangguan motilitas dan adanya hipersensitivitas viseral. Penyebab pasti dari dispepsia fungsional ini belum jelas, namun beberapa ahli menilai bahwa kondisi ini dikarenakan adanya peradangan akut pada usus.
Penyebab Dispepsia
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan dispepsia, dan sering kali berhubungan dengan gaya hidup, pola makan, atau efek samping obat-obatan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan dispepsia.
- Makanan berlemak
- Makanan berminyak
- Makanan pedas
- Terlalu banyak makan
- Makan dengan cepat (terburu-buru)
- Minuman beralkohol
- Minuman bersoda
- Terlalu banyak mengkonsumsi kafein
- Beberapa antibiotik
- Obat penghilang nyeri
- dll
Gejala Dispepsia
Seseorang yang mengidap dispepsia akan merasakan beberapa gejala pada tubuhnya, tentu saja, hal tersebut sangat tidak nyaman. Berikut ini beberapa gejala pada tubuh ketika dispepsia menyerang.
- Cepat kenyang saat makan
- Perut kembung setelah makan
- Rasa tidak nyaman pada ulu hati yang disertai perih dan sakit
- Rasa terbakar pada perut bagian atas, biasanya bisa menjalar hingga tenggorokan
- Perut mual
- Muntah walaupun jarang terjadi
Pengobatan Dispepsia
Pengobatan dispepsia harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gejala. Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ke dokter. Setelah didiagnosis dan mengetahui penyebab dispepsia yang diderita, dokter akan melakukan langkah penanganan yang sesuai. Sebagai langkah awal, penderita dispepsia bisa melakukan hal berikut untuk penanganan.
- Mengurangi stres
Perlu diketahui bahwa stres yang berlebihan akan membuat asam lambung meningkat, sehingga dapat memicu munculnya gejala dispepsia. Maka dari itu, mengontrol stres juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya dispepsia. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres, antara lain dengan melakukan hobi yang disukai, refreshing, relaksasi, dan sebagainya. - Menjaga berat badan ideal
Salah satu penyebab dispepsia adalah berat badan berlebihan atau obesitas. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal merupakan cara paling ampuh untuk mengurangi risiko terkena dispepsia. Sebenarnya menjaga berat badan ideal juga sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit lain seperti serangan jantung dan diabetes. - Olahraga yang teratur
Manfaat berolahraga secara teratur sangat banyak, salah satunya adalah untuk membantu kinerja organ pencernaan. Selain itu, berolahraga juga dapat menjaga berat badan ideal dan memaksimalkan metabolisme tubuh sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit. Bahkan ada istilah yang mengatakan bahwa, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. - Tidak berbaring setelah makan
Kinerja lambung membutuhkan waktu untuk mencerna makanan dan mengosongkannya. Biasanya proses tersebut terjadi selama beberapa jam, dan selama itu, posisi badan tidak boleh berbaring. Sebab saat berbaring, lambung akan tertekan sehingga menyebabkan gejala dispepsia kambuh atau muncul kembali. Jadi tunggu sekitar 2-3 jam terlebih dahulu setelah makan sebelum berbaring. - Menjaga pola makan
Menjaga pola makan sangat penting untuk mengobati gejala dispepsia. Makanlah makanan yang sehat dan kunyah secara perlahan hingga teksturnya halus sebelum menelannya. Hindari makanan berlemak, pedas, dan minuman bersoda, beralkohol, serta mengandung kafein. Menjaga pola makan juga sangat berguna untuk tetap mempertahankan berat badan ideal, sehingga terhindar dari obesitas. - Menggunakan obat
Selain menjalankan beberapa cara di atas, dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mengobati dispepsia. Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan, antara lain obat golongan antagonis H2 sebagai pengurang asam lambung dan obat penghambat pompa proton sebagai penurun kadar asam lambung dan menyembuhkan gejala dispepsia.
Penting!
Jika gejala dispepsia disertai dengan beberapa keluhan lain, seperti berat badan turun drastis, sulit menelan, muntah darah, dan BAB berwarna hitam, maka harus waspada! Sebab gejala tersebut bisa jadi karena dispepsia yang dialami disebabkan oleh kondisi medis yang serius. Segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.
Merayakan Hari Kemenangan Tanpa Dispepsia
Setelah berpuasa selama sebulan penuh, tentu pola makan kita akan berubah. Biasanya kita akan dengan rakus memakan apapun yang ada di depan mata ketika hari kemenangan tiba. Hal seperti ini harus dihindari karena dapat berpotensi menyebabkan gejala dispepsia.
Tentu saja, kita tidak ingin terkena dispepsia ketika sedang merayakan hari akbar yang sudah ditunggu-tunggu. Apalagi jika dispepsia terjadi di tempat dan waktu yang tidak tepat, pastinya akan merepotkan. Maka dari itu, tetap menjaga diri agar terhindar dari dispepsia ketika sedang merayakan hari kemenangan.
Agar dapat merayakan hari kemenangan dengan nyaman, wikocak.com ingin memberikan tips untuk mencegah terjadinya dispepsia. Semoga kita semua bisa merayakan hari kemenangan dengan nyaman tanpa dispepsia dengan mengikuti 5 tips berikut.
Sambut dengan Hati Gembira
Ingat, salah satu penyebab dispepsia adalah stres. Sebab ketika kita stres, maka produksi asam lambung akan meningkat. Peningkatan asam lambung tersebut dapat memicu munculnya gejala dispepsia. Nah, salah satu cara agar kita tidak stres adalah dengan membuat suasana hati yang riang gembira. Maka dari itu, mari kita sambut hari kemenangan dengan hati yang gembira dan suka cita. Dengan begitu kita akan terhindar dari risiko terserang dispepsia.
Berjalan Kaki
Saat hari kemenangan tiba, kita akan mengunjungi sanak-saudara untuk bersilaturahmi. Momen ini seharusnya bisa digunakan untuk berolahraga, yaitu dengan berjalan kaki mengunjungi rumah sanak-saudara atau tetangga yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah kita. Berolahraga di hari kemenangan biasanya akan terlupakan karena sibuk mengurus ini-itu. Namun dengan berjalan kaki, maka kita sudah memenuhi kewajiban kita untuk berolahraga.
Pilih Makanan dan Minuman
Kita sering terlena ketika lebaran tiba, terutama pada pola makan. Biasanya, apapun yang ada di depan mata akan kita lahap secara rakus. Hal seperti ini harus dihindari untuk mengurangi risiko terkena dispepsia. Selain itu, kita juga harus bisa memilih makanan dan minuman yang sehat. Sebab ketika hari kemenangan tiba, ada banyak jenis makanan dan minuman yang tersedia. Kita harus bisa memilih makanan yang sehat dan menjauhi makanan yang berpotensi menyebabkan gejala dispepsia.
Fokus Bersilaturahmi
Saat hari kemenangan tiba, makanan dan minuman akan dengan mudah ditemukan. Hanya dengan mengunjungi rumah saudara atau tetangga, kita sudah bisa menyantap makanan dan minuman yang tersedia di rumah tersebut. Namun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita tidak boleh rakus dan harus memilih makanan yang sehat. Cara sederhana untuk melakukan hal tersebut sebenarnya sangat mudah, yaitu hanya dengan fokus bersilaturahmi. Ketika mengunjungi rumah saudara atau tetangga, segera salaman dan meminta maaf kepada pemilik rumah, setelah itu kita bisa berpindah ke rumah lain. Hal ini akan menjauhkan kita dari rasa rakus untuk menyantap hidangan yang ada di depan mata.
Konsumsi Obat yang Tepat
Mengkonsumsi obat untuk mencegah atau mengobati ketika dispepsia menyerang, sangat penting dilakukan. Namun kita harus bisa memilih obat yang tepat untuk mencegah atau mengobati dispepsia. Salah satu obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan dan mengatasi gejala dispepsia adalah New Enzyplex. Kita hanya perlu mengkonsumsi New Enzyplex sebanyak 1-2 tablet per hari, hal ini akan menurunkan risiko terserang dispepsia ketika merayakan hari kemenangan.
New Enzyplex – Obat yang Tepat untuk Membantu Proses Pencernaan
New Enzyplex merupakan obat untuk mencegah dan mengatasi gangguan saluran pencernaan, seperti mengatasi gangguan rasa kembung dan rasa penuh pada lambung akibat gangguan pencernaan.
Obat ini memiliki segmentasi berwarna hijau yang artinya dapat diperjual-belikan secara bebas tanpa adanya resep dokter. Meskipun demikian, kita tetap harus membaca semua informasi yang ada pada kemasan obat ini untuk mengetahui cara pemakaiannya.
Terdapat beberapa kandungan utama dari New Enzyplex, yaitu vitamin B kompleks, dimethylpolysiloxane, deoxycholic acid, dan enzim pencernaan (protease, lipase, amilase).
Komposisi New Enzyplex yang dapat digunakan untuk mencegah dan meringankan gejala dispepsia antara lain sebagai berikut.
- Vitamin B12 = 5 mcg
- Vitamin B6= 5 mg
- Vitamin B2 = 5 mg
- Vitamin B3 = 10 mg
- Vitamin B1 = 10 mg
- Ca pantothenate = 5 mg
- Deoxycholic acid = 30 mg
- Dimethylpolysiloxane = 25 mg
- Lipase = 240 IU
- Protease = 9.000 IU
- Amilase = 10.000 IU
Berbagai macam vitamin dan enzim pencernaan yang terkandung di dalam New Enzyplex membuat obat ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh pengguna New Enzyplex.
- Mengobati gangguan pencernaan seperti mual, nyeri ulu hati, sembelit, perut kembung.
- Dapat meningkatkan nafsu makan
- Menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh
- Dapat membantu memelihara kesehatan saluran pencernaan
- Membantu pasien yang memiliki gangguan pankreas untuk memproses pencernaan makanan
- Membantu menghancurkan makanan dan mengubahnya menjadi sari makanan
- Mengubah karbohidrat menjadi molekul gula yang lebih sederhana
- Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
- Mampu mengurai protein dalam tubuh
- Dapat melarutkan lemak dalam makanan agar mudah diserap tubuh
- Dapat menetralkan gas pada saluran pencernaan
- Meningkatkan reaksi metabolisme
- Dapat melancarkan pembentukan zat-zat penting yang dibutuhkan tubuh
Meskipun New Enzyplex memiliki segmentasi berwarna hijau (bebas diperjual-belikan tanpa resep) namun ada beberapa konsumen yang harus mendapatkan perhatian khusus, antara lain.
- Pasien penderita gangguan pada pankreas
- Pasien yang memiliki kadar asam yang tinggi dalam urine
- Pasien dengan gangguan ginjal
- Pasien dengan gangguan pada hati
- Pasien penderita kencing manis (diabetes)
- Ibu hamil dan menyusui
Jika mengalami semua hal tersebut, harap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi New Enzyplex.
Kesimpulan
Kita sudah mengenali dispepsia secara detail, mulai dari pengertian, jenis, penyebab, hingga pengobatannya. Seharusnya hal tersebut sudah cukup untuk dijadikan sebagai bekal agar kita tidak terkena dispepsia, terutama ketika sedang merayakan hari kemenangan.
Lakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya dispepsia, atau lakukan pengobatan yang tepat ketika dispepsia menyerang, agar tidak mengganggu segala aktivitas. Sebab, ada banyak makanan pemicu dispepsia ketika kita merayakan hari kemenangan.
Penggunaan obat yang tepat untuk mencegah atau mengobati dispepsia juga sangat dianjurkan. Salah satu obat yang dapat menjaga sistem pencernaan tubuh adalah New Enzyplex. Obat ini memiliki kandungan yang sangat berguna agar kita terbebas dari gejala dispepsia. Maka dari itu, jangan lupa membawa New Enzyplex ketika merayakan hari kemenangan agar perut tetap nyaman tanpa dispepsia.
Artikel ini diikutsertakan dalam Enzyplex Writing Competition bersama Indonesian Food Blogger.
Follow Instagram @idfoodblogger dan @enzyplex.indonesia
Referensi
- https://www.alodokter.com/sindrom-dispepsia-seperti-ini-gejala-dan-cara-mengobatinya
- Buku berjudul “Dokter, Mengapa Sakit Lambungku tak Kunjung Sembuh? Kiat Menyembuhkan Gangguan Lambung” yang ditulis oleh dr. J. B. Suharjo B. Cahyono, Sp.PD-KGEH.
- https://www.halodoc.com/kesehatan/dispepsia
- https://toko.sehatq.com/produk/enzyplex-tablet-25-strip-4-tablet