Sinar mentari yang masuk melalui genteng fiber, membuat dapur siang itu menjadi panas. Suhu udara kian meningkat dengan dinyalakannya kompor gas yang digunakan untuk memasak. Siapa pun yang berada di dapur tersebut, pasti ingin segera keluar karena tak tahan menahan gempuran sinar mentari. Namun, aku dan istriku justru asik berduaan sambil membuat masakan spesial di dapur yang terang benderang itu. Lalu, seperti apa hasil masakan kami?
Masak Bareng Pasangan
Seperti biasa, pada minggu pagi, aku mengantar istri ke pasar untuk berbelanja bahan makanan. Kami memang selalu membeli bahan makanan untuk beberapa hari ke depan. Sebenarnya aku sangat menyukai kegiatan ini. Ya, mengantar istri berbelanja di pagi buta, aku menyukainya. Sebab, ketika mengantar istri berbelanja, aku bisa merasakan dinginnya udara pagi yang masih asri. Mentari belum menampakkan wajahnya sehingga udara masih terasa sejuk. Ditambah aroma khas kota industri yang belum muncul, membuat suasana pagi hari menjadi candu.
Sampai di pasar, istriku mengambil alih kemudi. Aku berjalan mengikutinya dari belakang sembari membawa belanjaan. Suasana pasar di pagi hari mengingatkan aku dengan kampung halaman. Aku seperti di bawa ke masa lalu ketika mengantar ibu berbelanja. Saat merasa lelah, aku akan meminta semangkuk soto khas Cirebon dan membiarkan ibu meninggalkanku di tukang soto langganan. Kini, aku masih merasakan suasana itu ketika berbelanja di pasar pada pagi hari. Uniknya, di setiap pasar pasti terdapat kearifan lokal tersendiri yang membuat aku merasakan hal berbeda.
Selesai berbelanja, istriku membeli bubur untuk sarapan. Kami segera menyantap bubur tersebut setelah sampai di rumah untuk mengisi tenaga. Selesai sarapan, biasanya aku akan duduk sejenak untuk menikmati pagi. Sedangkan istriku akan sibuk berjibaku di dapur, merapikan bahan makanan yang tadi dibeli sekaligus memasak menu untuk makan siang. Namun, hari itu istriku mengajak aku untuk membantunya memasak. Aku pun merespon dengan semangat ajakan istriku tersebut.
“Hari ini enaknya masak menu apa dulu, ya?” Tanya istriku.
“Kayak nya tahu mendoan aja, deh. Aku lagi kepingin makan itu” Jawabku singkat.
“Oke. Setelah selesai nyuci baju, kita eksekusi, ya” Ajak istriku dengan semangat.
“Asiyaaappp” Aku juga tak ingin kalah semangat.
Kami pun mencuci baju terlebih dahulu sebelum memasak.
Oh, iya. Jauh sebelum hari ini, kami sudah sepakat bahwa pekerjaan rumah bukan hanya tanggung jawab seorang istri saja. Kalau ada waktu luang, aku juga akan membantu istriku dengan mencuci piring, menyapu lantai, atau mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Tak masalah bagiku, sebab aku melihat bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh istriku begitu berat. Maka dari itu, aku tidak ingin menerapkan prinsip “inikan pekerjaan kamu”. Kami sepakat bahwa pekerjaan rumah adalah tanggung jawab bersama, termasuk memasak.
Mentari mulai meninggi tatkala kami selesai mencuci baju. Hawa di dapur mulai panas, tetapi kami justru mendekatinya. Sebab kami ingin melakukan kegiatan yang sangat seru, yaitu memasak tahu mendoan. Segera istriku membuat adonan yang dibutuhkan, sedangkan aku mengiris tahu hingga berbentuk kotak. Tahu kotak-kotak yang sudah kubuat dimasukan ke dalam adonan dan digoreng hingga kematangannya pas. Tahu mendoan yang sudah matang kemudian diangkat dan ditiriskan. Jadilah menu makan siang yang dibuat oleh aku dan istriku. Meskipun terbilang sederhana, tetapi aku sangat senang bisa membuat menu ini bersama orang yang kucinta.
Akhirnya pekerjaan di dapur selesai. Istriku segera menyiapkan sepiring nasi dan membawanya ke ruang TV. Aku sendiri berinisiatif membawa air dingin untuk minum. Kami memang selalu makan bersama, sepiring berdua sambil menonton TV atau film di laptop. Bahkan, kami sering menyuapi satu sama lain. Senang rasanya bisa memiliki teman hidup seperti istriku.
“Nih, kesukaan kamu” Istriku menyodorkan satu saset kecap ABC.
“Waahhh. Terima kasih” Jawabku senang.
Sudah sejak kecil aku memang menyukai kecap ABC. Sebab, rasanya sangat sedap dan menggugah selera. Kecap ABC membuat tahu mendoan yang kami buat lebih kaya rasa sehingga dalam sekejap makanan kami langsung habis. Siang itu, kami makan hingga dua piring nasi karena kenikmatan dari kecap ABC.
Kegiatan yang kami lakukan pada hari minggu ini, seperti berbelanja bersama, mencuci baju bersama, memasak bersama, hingga makan bersama, mungkin terlihat sederhana. Namun, semua itu bisa memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan rumah tangga. Sebab dengan mengerjakan pekerjaan rumah bersama, aku jadi bisa merasakan betapa beratnya menjadi seorang istri. Terlebih bila nanti kami sudah memiliki seorang anak, tentu saja keseharian istriku akan semakin melelahkan. Nah, dengan melakukan kegiatan bersama ini, kami jadi bisa saling merasakan dan memahami satu sama lain.
Kecap ABC dan Kampanye #SuamiIstriMasak
Berbicara tentang kecap ABC, aku jadi teringat kejadian ketika masih kecil. Dulu, aku memang sangat menyukai kecap. Aku bisa makan sepiring nasi hanya dengan kecap dan satu kerupuk saja. Jika tidak ada kerupuk, biasanya aku menggantinya dengan bawang goreng. Menu seperti itu saja menurutku sudah sangat nikmat. Sejak aku kecil, ibu selalu menggunakan kecap ABC. Sehingga kini aku selalu menggunakan kecap ABC sebagai pilihan keluarga. Aku memilih kecap ABC karena bisa membuat hidangan yang disajikan menjadi kaya rasa, sehingga hidangan bisa disantap dengan lahap.
Oh, iya. Satu hal yang membuat aku kagum dari kecap ABC, selain rasanya yang lezat tentunya, yaitu kampanye #SuamiIstriMasak yang dicetuskannya. Kampanye ini bertujuan untuk menyuarakan pesan kepada para suami dan istri bahwa waktu berkualitas dalam menjalin ikatan dengan keluarga dapat diciptakan kapan saja dan di mana saja, tak terkecuali di dapur rumah. Para suami dan istri bisa melakukan hal sederhana seperti memasak untuk menciptakan waktu berkualitas tersebut. Sebab ada banyak hal yang bisa didapatkan ketika suami dan istri memasak bersama, salah satunya adalah menciptakan hubungan yang semakin harmonis dan bisa saling memahami.
Perlu diketahui bahwa kampanye #SuamiIstriMasak sudah berlangsung sejak tahun 2018. Dimana ada banyak rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan untuk mendukung kampanye ini. Berikut ini beberapa rangkaian penting yang pernah dilakukan dalam menjalankan kampanye #SuamiIstriMasak.
- 2018: Kampanye diinisiasi.
- 2019: Inisiasi kampanye selama Hari Kesetaraan Perempuan.
- 2020: Kolaborasi dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan.
- 2021: Kolaborasi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami & istri di dapur.
Sangat menginspirasi, bukan? Musabab kampanye ini, kami para suami jadi tahu betapa kuatnya seorang istri yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang berat ini sendirian. Tentu saja, aku dan para suami lainnya tak ingin melihat sang istri melakukan semua pekerjaan rumah sendirian. Maka dari itu, bagi para suami yang menyayangi istrinya, mari kita bantu istri kita untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Lakukan saja dari hal-hal yang terkecil seperti memasak bersama misalnya.
Akhir Kata
Pekerjaan rumah merupakan tanggung jawab suami dan istri, oleh sebab itu keduanya harus berperan aktif dalam mengerjakan pekerjaan rumah tersebut. Hapus istilah “itu pekerjaanmu” dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Sebab, cinta yang sesungguhnya mengajarkan kita untuk saling membantu, bukan melempar tanggung jawab.
Aku kagum dengan kampanye #SuamiIstriMasak yang dicetuskan oleh kecap ABC. Sebab kampanye ini bisa menyuarakan kepada para suami dan istri bahwa waktu berkualitas dalam menjalin ikatan dengan keluarga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika suami masih merasa berat untuk mengerjakan pekerjaan rumah bersama istri, cobalah dari hal yang mudah seperti memasak bersama. Sebab kegiatan memasak bersama akan menciptakan hubungan yang erat dan saling mengerti satu sama lain.
Tulisan ini terinspirasi dari video #SuamiIstriMasak Kecap ABC yang sangat menyentuh. Ayo kita masak bersama pasangan di dapur dan buat video seperti ini.
Video Inspiratif #SuamiIstriMasak Kecap ABC