Lenticular mulai mengelilingi puncak gunung. Bias cahaya jingga dari mentari yang mulai bersembunyi, perlahan berubah menjadi temaram. Burung-burung pun mulai bergegas menuju tempat peristirahatan. Sore itu, Gunung Ungaran begitu mempesona meskipun dalam balutan siluet yang samar, diselimuti kabut yang mulai turun. Semua keindahan semesta itu disaksikan oleh para pengunjung yang bermalam di kompleks bangunan bersejarah yang berada di Bandungan, Kabupaten Semarang. Tempat ini memang menyimpan sejuta keindahan dan nilai historis yang tinggi. Maka tak heran bila banyak orang dari berbagai kalangan datang mengunjungi tempat ini, mulai dari wisatawan lokal, wisatawan mancanegara, hingga para akademisi, tak mau ketinggalan. Inilah tempat indah yang memiliki sejarah menarik, Candi Gedong Songo.
Sejarah Candi Gedong Songo
Kompleks Candi Gedong Songo berada di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sesuai namanya, Kompleks Candi Gedong Songo memiliki sembilan candi yang tersebar di kawasan dengan luas sekitar 230 ribu meter persegi. Kumpulan candi ini ditemukan pertama kali oleh Thomas Stanford Raffles pada tahun 1804. Pada tahun tersebut, Raffles hanya menemukan tujuh candi saja, sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu. Namun, pada tahun 1908 sampai 1911 seorang arkeolog dari Belanda, Van Stein Callenfels, berhasil menemukan dua candi tambahan. Sehingga candi yang berada pada kompleks ini berjumlah sembilan bangunan.
Nama Gedong Songo sendiri berasal dari kata Gedong yang berarti Bangunan dan Songo yang berarti Sembilan dalam bahasa jawa. Sehingga Candi Gedong Songo dapat diartikan sebagai bangunan candi yang berjumlah sembilan. Kompleks candi ini berada pada ketinggian sekitar 1.200 – 1.300 mdpl, dimana posisi paling tinggi ditempati oleh candi ke-sembilan. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Ungaran, membuat suhu di sekitar area kompleks cukup dingin, bisa mencapai 19-27 derajat celcius.
Meskipun belum diketahui siapa pembuat Candi Gedong Songo dan kapan waktu pembuatannya, tetapi sebagian kalangan meyakini bahwa candi ini dibuat oleh Wangsa Syailendra di abad kesembilan atau sekitar tahun 927 masehi. Candi Gedong Songo memiliki fisik dan lokasi yang sama dengan Candi Dieng, yaitu di atas pegunungan, sehingga sebagian kalangan meyakini bahwa kedua candi tersebut dibuat pada masa yang sama.
Kemungkinan besar candi ini dibuat untuk tempat pemujaan kepada para dewa karena terdapat arca Ganesha, Siwa Mahaguru, dan Siwa Mahakala. Hal tersebut dikuatkan dengan lokasi candi yang berada di atas gunung, dimana pemeluk ajaran Hindu percaya bahwa gunung merupakan tempat bersemayam para dewa. Selain itu, tempat yang tinggi juga bisa memaksimalkan proses ibadah yang dilakukan.
Setidaknya ada 5 tempat bangunan candi yang terdapat di Kompleks Candi Gedong Songo, yaitu:
- Kompleks Candi I
Di tempat ini terdapat sebuah bangunan candi yang berada pada ketinggian 1.208 mdpl. Bangunan candi ini memiliki yoni tanpa lingga di dalamnya yang menggambarkan kejantanan dan kesuburan. Namun, puncaknya terlihat sudah rusak.
- Kompleks Candi I
- Kompleks Candi II
Terletak pada ketinggian 1.297 mdpl, di tempat ini terdapat dua candi yang masih utuh. Para ahli menduga bahwa bangunan candi tersebut adalah candi kecil atau candi perwara yang letaknya berada di depan candi induk.
- Kompleks Candi II
- Kompleks Candi III
Ketinggiannya sekitar 1.297 mdpl, di tempat ini terdapat tiga bangunan candi induk dan sebuah candi perwara yang masih utuh. Candi ini memiliki hiasan stupa di atapnya dan merupakan satu-satunya candi yang menggunakan arca atau makara berbentuk kepala gajah.
- Kompleks Candi III
- Kompleks Candi IV
Tempat dengan ketinggian 1.295 mdpl ini memiliki sebuah bangunan candi yang masih utuh. Di sekitar bangunan candi tersebut terdapat reruntuhan yang cukup parah.
- Kompleks Candi IV
- Kompleks Candi V
Candi terakhir berada di tempat yang paling tinggi, yaitu sekitar 1.308 mdpl. Di tempat ini juga terdapat sebuah candi yang masih utuh dan beberapa reruntuhan candi.
- Kompleks Candi V
Sejauh ini, tercatat sudah beberapa kali dilakukan pemugaran pada Candi Gedong Songo. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1928-1929 oleh Pemerintah Belanda. Sedangkan pemugaran kedua dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1972-1982. Perombakan dan perbaikan secara menyeluruh dilakukan pada tahun 2009 hingga Candi Gedong Songo tampak seperti sekarang. Sampai saat ini, Candi Gedong Songo masih terlihat menawan dan mengagumkan. Terlebih, candi ini berada di atas pegunungan yang sejuk dan memiliki panorama alam yang mempesona.
Hal Menarik Di Kompleks Candi Gedong Songo
Pemandangan yang terlihat dari Kompleks Candi Gedong Songo sangat menawan, sehingga mampu membuat pengunjung hanyut dalam ketenangan. Apa lagi terdapat beberapa gunung yang dapat disaksikan dari tempat ini. Gunung-gunung tersebut antara lain, Gunung Ungaran di utara, Gunung Telomoyo dan Gunung Andong di tenggara, serta Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di barat daya. Bahkan jika cuaca sedang mendukung, pengunjung bisa melihat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi di balik deretan Gunung Telomoyo dan Gunung Andong. Keindahan alam tersebut dipadukan dengan situs Candi Gedong Songo yang sarat akan nilai sejarah.
Selain itu, ada banyak hal menarik lain yang ditawarkan oleh Candi Gedong Songo. Bukan hanya pemandangan indah dan nilai sejarah yang tinggi saja, tetapi juga fasilitas dan sarana lengkap serta wahana yang menyenangkan. Fasilitas dan sarana yang ada di Kompleks Candi Gedong Songo hampir sama seperti tempat wisata lain, yaitu parkiran yang luas, toilet, musala, gazebo, pusat informasi, warung wisata, dan taman. Selain itu, terdapat juga wahana-wahana menyenangkan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
Lalu, hal menarik apa saja yang terdapat di Kompleks Candi Gedong Songo ini?
Tempat Kemah
Lokasinya yang berada di lereng gunung, membuat kondisi sekitar Kompleks Candi Gedong Songo sangat cocok dijadikan tempat untuk berkemah. Bayangkan saja, bagaimana syahdunya berkemah di sekitar bangunan bersejarah dengan ditemani gemintang yang menyinari langit malam. Akh! Membayangkannya saja sudah cukup memuaskan, apa lagi bisa merasakannya secara langsung. Maka dari itu, ayo coba sensasi berkemah di Kompleks Candi Gedong Songo, sekarang juga!
Balon Udara
Balon udara di sini hanyalah replika saja, bukan balon udara sesungguhnya yang bisa terbang. Meskipun demikian, tetap saja replika balon udara yang terdapat di kawasan Kompleks Candi Gedong Songo sangat menarik pengunjung. Apa lagi ketaknya berada di atas pegunungan sehingga pada pengambilan gambar dengan view tertentu akan membuat replika balon udara ini seperti sedang terbang.
Tempat Duduk yang Instagramable
Kawasan Kompleks Candi Gedong Songo sangat luas, sehingga membuat pengunjung mudah lelah ketika menyusurinya. Maka dari itu, pihak pengelola membuat tempat duduk di beberapa titik yang sangat instagramable. Jadi, selain untuk melepas lelah, tempat duduk ini juga bisa digunakan oleh para pengunjung untuk bersua foto. Salah satu yang menarik adalah tempat duduk di tengah kolam.
Menaiki Kuda
Bagi pengunjung yang tidak kuat mengelilingi kawasan Kompleks Candi Gedong Songo dengan berjalan kaki, bisa menggunakan jasa naik kuda. Setiap kuda diawasi oleh seorang pendamping, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir kuda tersebut lepas kendali. Pada tempat-tempat tertentu, pendamping kuda akan berhenti dan mempersilakan pengunjung untuk bersua foto.
Pemandian Air Panas
Di antara Kompleks Candi III dan Kompleks Candi IV terdapat sebuah pemandian air panas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Keberadaan pemandian air panas ini seperti berkah tersendiri bagi para pengunjung yang ingin melepas lelah. Apa lagi suhu udara yang rendah membuat tubuh mudah menggigil kedinginan, sehingga pemandian air panas ini merupakan tempat yang cocok untuk mengobati rasa dingin tersebut.
Akses Menuju Candi Gedong Songo
Kompleks Candi Gedong Songo berada di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tempat ini berada sekitar 19.4 km dari pusat Kabupaten Semarang, Kota Ungaran; 3.06 km dari puncak Gunung Ungaran; 22.66 km dari Kota Salatiga; dan 3.29 km dari Alun-Alun Sumowono.
Ada beberapa rute yang bisa dilalui untuk sampai di Candi Gedong Songo, yaitu sebagai berikut.
Naik Kendaraan Pribadi
Jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi, maka untuk sampai di Candi Gedong Songo bukanlah hal yang sulit. Sebab, selain tempatnya yang mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi, para pengunjung juga bisa menggunakan aplikasi Google Maps untuk penunjuk arah. Sehingga dari mana pun asal pengunjung tersebut, bisa sampai dengan mudah melalui rute terbaik.
…
Naik Kereta Api
Pengunjung yang menggunakan kereta api bisa menaiki kereta dengan tujuan Stasiun Semarang Tawang, lalu lanjut menggunakan bus karena tidak ada stasiun di dekat Candi Gedong Songo. Setelah sampai di Stasiun Semarang Tawang, silakan naik bus Trans Semarang dan turun di halte Pasar Ungaran. Kemudian naik bus lagi dengan jurusan Bawen, turun di SPBU Lemah Abang. Dari sini lanjut menggunakan angkot tujuan Bandungan. Setelah sampai di Kecamatan Bandungan, gunakan ojek untuk sampai di Candi Gedong Songo.
…
Naik Bus
Jika dilihat dari Google Maps, terminal paling dekat dengan Candi Gedong Songo adalah Terminal Bandungan yang berjarak 3.57 km. Maka dari itu, untuk pengunjung yang menaiki bus, silakan pilih bus dengan tujuan Terminal Bandungan. Biasanya bus dari luar kota tidak langsung menuju ke Terminal Bandungan, tetapi berhenti di terminal besar seperti Terminal Terboyo. Nah, dari terminal besar tersebut, gunakan bus atau angkot untuk sampai ke Terminal Bandungan. Setelah sampai di Kecamatan Bandungan, lanjutkan perjalanan menuju Candi Gedong Songo menggunakan ojek.
…
Harga Tiket Masuk dan Wahana Candi Gedong Songo
Harga tiket masuk Candi Gedong Songo dan wahana yang ada di dalamnya terbilang sangat murah. Namun, dengan biaya yang murah tersebut, para pengunjung bisa mendapatkan banyak keuntungan seperti menambah wawasan sejarah, menyaksikan keindahan alam, hingga menikmati wahana yang menyenangkan.
Berikut ini biaya-biaya yang ada di Candi Gedong Songo.
- Tiket Masuk: Rp.10.000 (hari biasa), Rp.15.000 (akhir pekan atau libur).
- Jasa Naik Kuda: Rp.80.000 – Rp.120.000 (tergantung berat badan).
- Pemandian Air Panas: Rp.10.000.
- Parkir Motor: Rp.3.000/unit.
- Parkir Mobil: Rp.10.000/unit.
Menikmati Candi Gedong Songo
Malam yang dingin dan sunyi telah berlalu. Gemintang yang sedari tadi menemani pun kian pudar, menghilang. Di cakrawala, hanya terlihat cahaya bulan yang mulai samar karena terdistraksi cahaya mentari pagi. Menikmati suasana pagi di tempat yang sarat akan nilai sejarah memanglah hal yang sangat jarang terjadi. Para pengunjung yang berkemah di Kompleks Candi Gedong Songo seakan dimanjakan dengan pengetahuan yang melimpah dan panorama semesta yang mengagumkan.
Seiring naiknya mentari, kabut yang menyelimuti semakin menghilang. Embun pagi yang membasahi rerumputan pun mulai menguap, lenyap. Beberapa bangunan kuno yang identik dengan masa lalu kian terlihat jelas. Saat itulah, mata pengunjung begitu dimanjakan dengan perpaduan mengagumkan antara bangunan Candi Gedong Songo dan deretan beberapa gunung sebagai background yang terlihat dari berbagai arah. Indah, menakjubkan, dan mempesona. Hati pun tak ingin berpaling dari kesempurnaan perpaduan itu.
Ayo nikmati keindahan Candi Gedong Songo dengan mengunjunginya secara langsung!
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Wisata Kabupaten Semarang.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Gedong_Songo
- Buku “Mengenal Lebih Dekat Candi Nusantara”, Penulis: Garsinia Lestari.
- https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/28/110000279/candi-gedong-songo–sejarah-fungsi-dan-kompleks-bangunan?page=all
- https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4363074/ini-tarif-lengkap-berkuda-di-candi-gedong-songo-semarang
- https://travel.tribunnews.com/2019/07/06/panduan-lengkap-liburan-ke-ayana-gedongsongo-semarang
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/10/22/berwisata-alam-dan-sejarah-di-candi-gedong-songo-semarang