Pengertian Hoaks
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang hoaks. Sebab ada pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka tak sayang“. Maka dari itu, ayo kita berkenalan dengan si hoaks ini. Apa itu hoaks?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax memiliki arti informasi bohong. Sedangkan menurut Werme (2016), mendefinisikan bahwa hoaks (fake news) sebagai berita palsu yang menyesatkan untuk mencapai sebuah agenda politik tertentu. Di sisi lain, Silverman (2015) mengungkapkan bahwa hoaks adalah penyesatan serangkaian informasi yang memang disengaja untuk kemudian ‘dijual’ sebagai kebenaran.
Supaya cakers lebih mudah dalam memahami tentang arti hoaks ini, WikoCaK mencoba untuk merangkum pengertian hoaks dari ketiga sumber tersebut (KBBI, Werme, dan Silverman) agar nantinya cakers bisa menerapkan tips No Hoax! ini dengan mudah.
Hoaks (hoax) adalah informasi palsu/bohong/menyesatkan yang dibuat dengan sengaja agar orang lain mempercayai bahwa informasi tersebut merupakan suatu kebenaran. Hoaks dibuat untuk mencapai tujuan tertentu seperti agenda politik, dendam pribadi, dan sebagainya.
WikoCaK
Hoaks bisa menjadi musuh yang sangat berbahaya, sebab dapat menyerang berbagai aspek dalam berbangsa dan bernegara seperti suku, agama, ras, dan sebagainya. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meremehkan isu tentang hoaks ini.
Pada dasarnya hoaks dibagi kedalam tiga golongan, yaitu: Misinformasi, Disinformasi, dan Malinformasi.
Misinformasi adalah informasi salah yang disampaikan oleh satu pihak ke pihak lainnya, entah disengaja maupun tidak disengaja.
Disinformasi adalah kesenjangan dalam membuat informasi palsu untuk mencapai tujuan tertentu.
Malinformasi adalah berita benar yang disebarkan oleh satu pihak kepada pihak lain dengan tujuan buruk, biasanya informasi yang menyangkut ranah privasi seseorang.
Nah, itu tadi penjelasan sedikit tentang hoaks. Bagaimana cakers? Paham enggak? Paham enggak? Ya paham lah, masa enggak. Oke, lanjut agar cepat sampai pada pembahasan tips No Hoax!.
Tanpa Disadari Menyebarkan Hoaks
Satu hal lagi yang harus cakers ketahui sebelum mempraktekan tips No Hoax! untuk membasmi hoaks, yaitu fakta tentang penyebarannya. Penyebaran hoaks memang sangat cepat, bahkan jauh lebih cepat dari proses pencegahannya. Oleh sebab itu, sebagai netizen yang cerdas, kita diwajibkan untuk tidak ikut menyebarkan berita hoaks tersebut. Hal ini dilakukan agar penyebaran hoaks dapat ditekan seminimal mungkin. Akan tetapi, masih banyak netizen yang tidak mengerti mengenai permasalahan hoaks ini. Sehingga para netizen dengan tidak sadar, ikut menyebarkan berita hoaks tersebut. Lalu bagaimana cara penyebaran berita hoaks yang tidak disadari ini? Apa media atau perantaranya?
Reka Kejadian
Suatu hari, Ziger (nama samaran) mendapatkan notifikasi dari aplikasi chatting yang ia gunakan. Ternyata ada seorang teman yang mengirimkan sebuah berita di grup kelas aplikasi tersebut. Berita yang dikirimkan berjudul “Tetangga yang tidak Bekerja, Bisa Kaya Raya karena melakukan Pesugihan Babi Ngepet?” Seketika grup kelas menjadi ramai dengan perbincangan seputar babi ngepet. Ziger terus mengamati perbincangan teman-temannya, sayangnya ia tidak membuka dan membaca berita tersebut dengan lengkap. Maka dari itu, yang ia ketahui hanyalah asumsi dari teman-temannya. Perbincangan semakin seru hingga membuat Ziger ingin mendapatkan tanggapan dari orang-orang di luar grup kelas tersebut. Kemudian Ziger pun membuat status di media sosialnya dengan disertai foto seekor siluman babi yang ia dapat dari internet. Lalu status tersebut diberi caption “Masih ada yah babi ngepet pada zaman sekarang, harap berhati-hati“.
Tindakan yang dilakukan oleh Ziger seperti di atas termasuk penyebaran berita hoaks, dalam kategori Misinformasi. Ziger menyebarkan berita salah pada pihak lain tanpa disengaja. Padahal jika ia membaca berita yang disebarkan pada grup kelasnya dengan lengkap, mungkin ia akan menemukan maksud lain dari berita tersebut. Sebab jika dilihat dari judulnya pun, berita tersebut memiliki judul berupa kalimat tanya. Memang judul seperti ini yang terkadang membuat Misinformasi, namun beberapa media masih menggunakan trik seperti ini untuk meningkatkan viewers dan rating. Jadi, bacalah berita dengan lengkap dan cermati dengan baik agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam memahami berita tersebut.
Bayangkan jika ada ratusan atau bahkan ribuan orang seperti Ziger, tentu hal tersebut akan menyebabkan lonjakan berita hoaks yang sulit diantisipasi.
Tips No Hoax! Ala WikoCaK
Maraknya berita hoaks yang terjadi, memang sangat meresahkan. Bahkan hanya karena berita yang belum diketahui kebenarannya, kita bisa saling membenci satu sama lain. Namun setiap masalah pasti memiliki solusi sebagai pasangannya, begitupun dengan masalah hoaks ini. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan sebagai antisipasi dari penyebaran berita hoaks. Cara tersebut dirangkum sehingga menjadi tips No Hoax! ala WikoCaK yang bisa cakers praktekkan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tips lengkapnya.
Jangan Mudah Percaya
Apakah cakers pernah membaca informasi tentang kiamat pada tahun 2012 yang lalu? Jika belum, silahkan cakers cek tentang informasi tersebut di internet. Ada banyak informasi yang menyesatkan sehingga membuat orang-orang merasa ketakutan. Bahkan, ada juga orang yang sampai bunuh diri ketika mendengar informasi tersebut. Jika membaca informasi semacam itu, sebaiknya jangan buru-buru mempercayainya. Sebab rasa percaya akan suatu informasi, akan membuka jalan yang lebar sehingga si penerima informasi tersebut mudah terpengaruh. Oleh sebab itu, jangan mudah percaya pada informasi yang terlihat sangat aneh/ganjal.
Berpikir Tenang
Hal buruk karena hoaks, paling sering terjadi ketika kita tidak bisa menyikapi suatu informasi dengan tenang. Jika pikiran kita tidak tenang, maka kita akan dengan mudah mengikuti narasi yang dibangun dari informasi hoaks tersebut. Dampaknya, berbagai macam emosi akan muncul, seperti cemas, panik, benci, marah, dan emosi negatif lainnya. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan banyak kerugian seperti bentrokan, perselisihan, saling mencela, dan permusuhan. Maka dari itu, ketika mendapatkan informasi yang berpotensi menyebabkan hal negatif, sikapilah dengan ketenangan.
Baca Informasi dengan Lengkap
Ada banyak hoaks yang dikemas dengan cara menampilkan informasi yang tidak lengkap. Biasanya, informasi tersebut merupakan kutipan kata, video, atau foto yang dirancang dan dibangun ulang sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi lain yang jauh berbeda. Oleh sebab itu, ketika cakers menemukan informasi yang dipotong-potong sehingga menghasilkan narasi kebencian, lebih baik di skip saja. Jika tidak, cakers bisa cari informasi lengkapnya agar mendapatkan narasi yang utuh dan tidak dipotong-potong. Dengan begitu, cakers bisa mengetahui narasi yang sebenarnya ingin disampaikan dari informasi yang tidak lengkap tersebut.
Crosscheck
Bisa dikatakan bahwa ini adalah poin terpenting dalam mengatasi hoaks, yaitu Crosscheck atau Pengecekan Ulang. Semua informasi yang cakers dapatkan dari berbagai sumber, belum tentu memiliki kredibilitas. Maka dari itu, pengecekan ulang terhadap informasi yang didapatkan, merupakan syarat wajib untuk menanggulangi penyebaran hoaks. Hal ini penting dilakukan agar cakers mengetahui bahwa informasi tersebut dapat dipercaya atau tidak, fakta atau bukan, benar atau salah, dan yang terpenting adalah mengetahui bahwa informasi tersebut hoaks atau bukan. Melalui pengecekan ulang inilah, cakers akan dapat menyimpulkannya.
Kenali Sumber Terpercaya
Mengenali sumber yang dapat dipercaya juga merupakan salah satu bagian dari penanggulangan hoaks. Cakers bisa mencari informasi yang benar dan tidak mengarah pada penyesatan melalui sumber yang dapat dipercaya ini. Biasanya, sumber yang dapat dipercaya adalah media massa (pers) seperti acara berita, koran, karya tulis ilmiah, dan sebagainya. Namun di sini WikoCaK menyarankan agar para cakers mengikuti media sosial resmi Kementerian Kominfo seperti program Lambe Hoax di instagram, twitter @kemenkominfo dan @kemenkominfo di instagram. Ikuti juga media verifikasi hoax, fanpage dan group Indonesia Hoax Buster, serta gunakan aplikasi Turn Back Hoax.
Tidak Menyebarkan Informasi Simpang Siur
Tak sedikit perselisihan, konflik, dan perang saudara yang disebabkan karena kesalahpahaman dalam mencerna informasi. Seseorang yang menyebarkan informasi simpang siur merupakan salah satu penyebab kesalahpahaman tersebut. Maka dari itu, sebaiknya kita tidak menyebarkan informasi apapun yang statusnya belum jelas. Informasi simpang siur bisa mengakibatkan seseorang mempercayai sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Hal ini diperburuk karena biasanya yang menjadi korban dari informasi simpang siur tersebut merupakan orang-orang dalam jumlah banyak.
Ini cara saya untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba “Indonesia Baik” yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat
di sini.WikoCaK
Referensi:
https://www1-media.acehprov.go.id/uploads/PENGARUH_HOAX_BAGI_KEHIDUPAN_BERNEGARA.docx1.pdf