Perkembangan teknologi yang sangat pesat bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik dan bijaksana, maka teknologi akan memberikan banyak manfaat. Sebaliknya, jika digunakan untuk melakukan hal buruk, maka teknologi bisa sangat membahayakan. Salah satu dampak buruk dari teknologi adalah maraknya penipuan secara online. Penipuan online dilakukan dengan berbagai cara untuk menipu calon korbannya. Seperti apa modus penipuan online yang sering digunakan? dan bagaimana cara untuk melawannya?
Modus Penipuan Online
Penipuan online bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, antara lain melalui website, email, media sosial, atau SMS. Modus penipuan tersebut sangat bervariasi sehingga dapat mengelabui calon korbannya.
Saat ini sudah banyak korban dari kejahatan yang dilakukan secara online. Pada bulan Januari sampai September 2021 saja, situs patrolisiber.id mencatat ada 15.152 pengaduan kejahatan siber dengan total kerugian mencapai 3,88 triliun. Wow!
Apakah kalian tahu, konten kejahatan siber apa yang paling banyak terjadi? Yups, penipuan online!
Tercatat ada 4.601 kasus penipuan online, dimana jumlah tersebut merupakan yang paling tinggi, mengalahkan kasus pengancaman dan penghinaan yang dilakukan secara online. Maka dari itu, kita sebagai pengguna internet harus selalu berhati-hati agar tidak menjadi korban dari penipuan online.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya korban penipuan online adalah dengan mengetahui modus dari penipuan online itu sendiri, sehingga kita bisa membentengi diri agar tidak terjerumus ke dalam perangkap si pelaku.
Lalu, seperti apa modus penipuan online yang marak terjadi?
Mendapatkan Hadiah
Penipuan online dengan konsep mendapatkan hadiah merupakan modus yang paling banyak digunakan. Caranya sangat bervariasi, yaitu si pelaku akan menghubungi calon korbannya melalui telepon, SMS, atau email.
Dalam menjalankan aksi penipuan online melalui telepon, biasanya pelaku akan langsung meminta sejumlah uang sebagai pajak pemenang atau jaminan pengiriman hadiah. Padahal setelah kamu mengirim sejumlah uang, si pelaku akan menghilang bagaikan ditelan bumi. Bahkan, pada beberapa kasus, penipuan online melalui telepon bisa sangat merugikan. Dimana si pelaku akan terus-menerus meminta uang dengan berbagai alasan, walaupun kamu sudah mentransfer sejumlah uang. Hingga akhirnya, kamu sadar dengan sendirinya setelah kehilangan banyak uang.
Penipuan online dengan modus mendapatkan hadiah juga bisa dilakukan melalui SMS atau email. Isi pesannya sama, yaitu menginformasikan bahwa kamu berhasil memenangkan hadiah atau undian. Setelah itu, kamu diharuskan mengakses link tertentu yang tertera pada SMS atau email tersebut. Perlu diketahui bahwa link yang diberikan oleh si pelaku akan mengarah pada sebuah halaman website yang berbahaya. Sebab pada umumnya website tersebut akan menyerupai sebuah halaman website milik instansi pemerintah atau perusahaan tertentu agar kamu percaya dan mau memberikan data penting. Teknik seperti ini disebut dengan Phishing, yaitu modus penipuan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi yang sensitif seperti kata sandi, kartu kredit, dan sebagainya. Maka dari itu, jaga data pribadimu (Nomor kartu ATM, PIN, OTP, dll) agar tidak masuk perangkap si pelaku.
Meminta Sumbangan
Modus penipuan online dengan cara meminta sumbangan pada umumnya dilakukan melalui SMS atau telepon. Cara kerjanya sama seperti modus penipuan mendapatkan hadiah, dimana kamu akan disuruh untuk mengakses link tertentu untuk mengirimkan sejumlah uang sebagai bentuk sumbangan.
Kasus penipuan dengan modus seperti ini cukup berhasil karena memanfaatkan hati nurani kamu sebagai calon korbannya. Buktinya, beberapa waktu yang lalu sedang ramai diperbincangkan bahwa hacker indonesia berhasil membobol situs bansos covid-19 milik Amerika Serikat. Padahal kenyataannya tidak demikian. Teknik yang digunakan oleh para pelaku ini bukanlah membobol situs covid-19 milik Amerika, tetapi membuat website palsu yang menyerupai situs tersebut. Akibatnya, warga Amerika tertipu dan mengirimkan uang sumbangan ke rekening pribadi milik pelaku yang tertera pada website palsu tersebut.
Pasti kamu akan mengira bahwa menangkap si pelaku akan mudah karena mencantumkan nomor rekeningnya pada halaman website, namun kenyataannya tidak demikian. Sebab si pelaku bisa membuat rekening baru dengan data pribadi milik orang lain. Lo, koq bisa? Pasti bisa. Kemungkinan si pelaku menggunakan website phishing lain untuk menjebak seseorang agar mengirimkan data pribadinya. Nah, data pribadi milik orang tersebut yang akan dijadikan sebagai syarat untuk membuat rekening bank. Maka tak heran bila keberadaan para pelaku penipuan online sangat sulit ditemukan.
Saudara Ditangkap Polisi
Jika kamu menerima telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai keluarga atau teman yang ditangkap polisi, maka kamu harus berhati-hati, bisa jadi itu adalah modus penipuan. Dalam menjalankan modus penipuan ini, biasanya si pelaku tidak sendirian. Minimal ada dua orang yang akan menelepon kamu, yaitu si pelaku yang mengaku sebagai keluarga atau temanmu dan satu lagi mengaku sebagai polisi.
Ada bermacam-macam variasi yang dilakukan oleh si pelaku dalam menjalankan modus ini, antara lain, keluarga atau teman kamu ditilang, ditangkap karena melakukan tindakan kriminal, atau kecelakaan. Dimana pada akhirnya, penipu yang mengaku sebagai polisi tersebut akan meminta sejumlah uang untuk menolong keluarga atau teman kamu. Nah, di sinilah kamu harus berhati-hati, jangan sampai mengikuti permainan dari si pelaku.
Penipuan dengan modus ini memang sering ditemukan karena si pelaku bisa bersembunyi tanpa diketahui korbannya. Sebenarnya bisa saja provider telekomunikasi melihat lokasi si pelaku, namun tentu tidak semudah itu. Ada beberapa kendala dalam melihat lokasi si pelaku, selain kendala teknis, terdapat juga kendala terhadap regulasi yang berlaku pada masing-masing provider. Terlebih, si pelaku bisa menggunakan data pribadi milik orang lain untuk mendaftarkan nomor selulernya.
Meminta Kode Rahasia
Para penipu online memang semakin cerdik, cara yang dipakai pun semakin bervariasi. Salah satunya adalah dengan meminta kode On Time Password (OTP) yang digunakan untuk membobol aplikasi atau perbankan yang kamu miliki.
Bayangkan saja, apa yang bisa dilakukan oleh si pelaku jika berhasil masuk ke aplikasi atas nama kamu. Misalkan saja si pelaku berhasil mendapatkan kode OTP untuk masuk ke aplikasi online shop dengan atas nama kamu, maka si pelaku bisa berbelanja sepuasnya, sedangkan tagihannya akan menjadi tanggung jawab kamu.
Pada kasus lain, si pelaku bisa berpura-pura menjadi call center dari sebuah bank yang kamu gunakan. Seperti berita dari kompas.com, dimana si pelaku menghubungi korbannya dengan mengatasnamakan Bank BCA. Si pelaku menggunakan nomor palsu +6221-1500888 / 021-500888 dan sebagainya dengan menggunakan panggilan palsu atau fake caller yang dapat memanipulasi identitas pelaku. Ketika calon korbannya sudah percaya bahwa si pelaku berasal dari pihak Bank tersebut, selanjutnya si pelaku akan meminta data rahasia milik korban seperti nomor kartu ATM, password, kode OTP, dan sebagainya. Maka dari itu, waspada nomor palsu halo BCA yang menghubungimu sewaktu-waktu. Ingat bahwa nomor asli BCA adalah 1500888 (tidak ada awalan 021 atau +62), jangan sampai kamu tertipu!
Pinjaman Online Mudah
Penawaran pinjaman online yang dilakukan melalui SMS atau email bisa jadi adalah modus penipuan. Pelaku akan menawarkan pinjaman online dengan syarat yang sangat mudah dan bunga yang rendah, sehingga korban tertarik dengan penawaran tersebut. Korban yang tertarik akan diberikan link palsu untuk mengisi data diri seperti nama, KTP, PIN ATM, kode OTP atau yang lainnya sebagai syarat untuk melakukan peminjaman.
Cara seperti ini sebenarnya tergolong classic, namun masih ada saja orang yang terjebak. Mengapa demikian? Sebab di Indonesia masih banyak masyarakat miskin yang membutuhkan uang, sehingga masyarakat akan dengan mudah tertipu ketika diiming-imingi uang dalam jumlah banyak yang didapatkan dengan cara mudah.
Tips BCA
Setiap modus penipuan pasti memiliki kekurangan sehingga kita bisa melihat bahwa dia adalah seorang penipu, sekalipun dilakukan secara online. Sebenarnya cara untuk menghindari penipuan online sangat mudah, yaitu hanya dengan menggunakan tips BCA.
BCA merupakan singkatan dari Bersikap tenang, Cek kebenaran, Abaikan dan Laporkan. Bagaimana cara melakukan tips ini?
Bersikap Tenang
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghindari penipuan online adalah bersikap tenang. Cara ini penting dilakukan agar kamu tidak mengikuti skema yang ditentukan oleh pelaku. Misalkan kamu panik ketika mendengar bahwa keluargamu masuk rumah sakit atau ditangkap, maka si pelaku bisa melancarkan aksinya dengan mudah. Sebab orang yang panik akan dengan mudah dipengaruhi sehingga si pelaku bisa menipu kamu untuk menguras rekeningmu. Maka dari itu, bersikaplah tenang ketika mendengar kabar yang belum tentu kebenarannya.
Cek Kebenaran
Setelah mengetahui ketenanganmu dalam menghadapi situasi yang genting, si pelaku akan berpikir dua kali untuk meneruskan aksinya. Biasanya, ia akan menutup telepon ketika tidak bisa membuatmu panik. Namun jika ia meneruskan telepon, maka kamu bisa menutup telepon tersebut. Setelah itu, kamu cek kebenaran dari informasi yang diberikan.
Pada umumnya, jenis penipuan online seperti itu dapat dilihat dari penjelasan si pelaku. Jika ia tidak memberikan informasi yang akurat seperti nama keluarga yang bermasalah, nama polisi dan wilayahnya, atau nama rumah sakit yang berhubungan, maka bisa dipastikan ia adalah penipu. Namun jika ia memberikan informasi yang sangat minim, cek dulu kebenaran dari informasi tersebut.
Misalkan, si pelaku menginformasikan nama rumah sakit A, coba kamu hubungi nomor rumah sakit tersebut untuk mengecek kebenarannya. Sebab bagaimana pun, mengecek kebenaran sebuah informasi adalah suatu keharusan agar membuat kamu tenang.
Abaikan dan Laporkan
Setelah mengecek kebenaran informasi yang kamu terima, dan ternyata informasi tersebut adalah suatu kebohongan, silakan abaikan saja. Jangan pernah lagi menerima telepon dari nomor tersebut atau menanggapinya melalui chat. Bahkan disarankan untuk memblokir nomor teleponnya agar di kemudian hari tidak mengganggu lagi.
Kamu juga bisa melaporkan nomor si pelaku ke sistem ADUAN BRTI milik Kominfo. Caranya mudah koq, yaitu sebagai berikut.
- Rekam percakapan telepon atau capture pesan dari penipu agar bisa dijadikan bukti.
- Akses website layanan.kominfo.go.id lalu klik menu ADUAN BRTI.
- Kamu diwajibkan mengisi data pelapor seperti nama, alamat email, dan nomor telepon. Lalu kamu akan diminta untuk memilih Pengaduan pada kolom Pengaduan atau Informasi, silakan tulis aduannya. Setelah itu klik tombol MULAI CHAT.
- Petugas Help Desk akan melayani kamu dan meminta bukti rekaman atau capture pesan yang diindikasikan sebagai penipu.
- Petugas Help Desk akan menganalisis dan memverifikasi bukti yang kamu kirim.
- Setelah itu petugas Help Desk akan menghubungi pihak telekomunikasi untuk meminta pemblokiran nomor si pelaku atas tindakan penipuan.
- Pihak telekomunikasi akan menindaklanjuti laporan dari petugas Help Desk, kemudian akan melakukan pemblokiran pada nomor telepon si pelaku dalam waktu 1 x 24 jam.
- Pihak telekomunikasi akan memberitahu pihak BRTI perihal penindaklanjutan laporan dari pelanggan yang telah diselesaikan.
- Dalam hal terjadi pemblokiran terhadap nomor telepon seluler (MSISDN) yang tidak terkait dengan penipuan, pemblokiran nomor telepon seluler (MSISDN) pemanggil dan/atau pengirim pesan dapat dibuka setelah ada klarifikasi dan/atau verifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan kepada BRTI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kesimpulan
Kasus penipuan online kian marak terjadi sehingga membuat kita menjadi was-was. Cara untuk melakukan penipuan online juga sangat bervariasi, dari lima modus yang sudah dipaparkan di atas, tentu saja akan ada variasi baru yang muncul. Maka dari itu, awas modus penipuan online yang semakin hari semakin terorganisir. Jangan sampai lengah dalam melawan para penipu tersebut.
Meskipun penipuan online sangat berbahaya, namun kita bisa menghindarinya dengan cara-cara cerdas, salah satunya adalah dengan melakukan tips BCA. Tips BCA sendiri merupakan singkatan dari Bersikap tenang, Cek kebenaran, Abaikan dan laporkan. Jika digunakan dengan benar, maka tips ini akan membuat kita terhindar dari penipuan online, apapun modusnya.
#CariTahuBiarAman
Sumber
- https://www.tempo.co/bbc/8356/hacker-di-indonesia-bobol-puluhan-ribu-data-bansos-as-raup-hampir-setengah-miliar-rupiah
- https://bisnis.tempo.co/read/1502634/3-langkah-agar-nasabah-bca-terhindar-dari-penipuan-lewat-telepon/full&view=ok
- https://layanan.kominfo.go.id/microsite/aduan-brti