Bloggercrony

Perjalanan untuk Menjadi Blogger Versi Diriku #BanggaJadiBlogger

Sifat penyendiri yang aku miliki, akhirnya membuat aku menemukan hobi baru, yaitu menulis. Bagiku, menulis bukan hanya tentang hobi, tetapi juga kebutuhan. Sebab dengan menulis, aku bisa mencurahkan perasaan dan pemikiran tanpa harus berbicara dengan orang lain. Aku selalu menuliskan semua perasaan dan pemikiran tersebut pada sebuah blog. Sehingga secara tidak langsung, aku bisa disebut sebagai seorang blogger. Banyak hal yang aku dapatkan dalam menulis blog, maka dari itu, izinkan aku untuk membagikan semua hal tersebut. Jika itu baik, maka jadikan sebagai pelajaran. Namun, jika itu buruk, maka jangan lakukan hal tersebut. Inilah awal mula perjalananku untuk menjadi seorang blogger dengan versi diriku.

Hobi Menulis

Sejak kecil, aku sudah terbiasa bermain dengan duniaku sendiri. Aku lebih memilih untuk bermain di dalam rumah bersama komputer pemberian ayah, daripada bermain dengan teman-teman sebaya. Bukan tidak mau bersosialisasi, tetapi aku lebih nyaman bermain dengan pemikiranku sendiri. Entah mengapa, aku merasa sangat lelah ketika berada di tengah-tengah keramaian. Maka dari itu, aku lebih sering menghabiskan waktu sendirian.

Musabab sering menyendiri, aku menjadi gugup ketika berbicara dengan orang lain, sekalipun itu temanku sendiri. Oleh karena itu, aku tidak memiliki satu pun teman untuk berbagi cerita. Apa yang aku rasakan, selalu kupendam dalam hati. Begitupun dengan yang kupikirkan, selalu membeku di dalam kepalaku. Awalnya memendam perasaan dan pemikiran untuk diri sendiri bukanlah suatu masalah, tetapi lama-kelamaan itu terasa seperti beban yang sangat memberatkan.

Sesuka apa pun aku dengan kesendirian ini, tetap saja aku hanyalah manusia biasa yang membutuhkan sarana untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran. Aku tidak bisa memendam semua itu sendirian. Setidaknya, aku butuh suatu media untuk menyalurkan perasaan dan pemikiran tersebut. Aku pun segera mencari sesuatu itu. Hingga akhirnya, suatu peristiwa yang menyakitkan telah membawaku untuk menemukan sesuatu yang kucari.

Alasan Menulis

Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), karena suatu alasan, aku tidak bisa melanjutkan pendidikan. Padahal aku sangat ingin melanjutkan pendidikan agar bisa mempelajari berbagai hal tentang teknologi. Maka dari itu, jauh-jauh hari aku telah memilih Perguruan Tinggi yang menyediakan Program Studi Teknik Informatika. Namun, apa mau dikata. Kenyataan tak seperti yang kuharapkan. Aku harus menerima kenyatan pahit karena tidak bisa melanjutkan pendidikan. Sejujurnya, perasaanku saat itu sudah bercampur aduk antara marah, sedih, kecewa, putus asa, bersatu menjadi bola yang membebani pundak. Sangat berat.

Aku menuliskan semua perasaan tersebut pada selembar kertas dengan harapan bisa meringankan beban yang berat ini. Entah berapa lembar kertas yang aku jadikan pelampiasan untuk menggores tinta sebagai bentuk dari semua emosi yang sedang kurasakan. Aku benar-benar tenggelam ke dasar emosi yang sangat dalam. Hingga tak terasa, kertas yang sedang kupegang basah dengan air mata. Sesaat aku terdiam untuk meresapi apa yang telah terjadi.

Aku menarik napas dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya secara perlahan. Ajaib, semua beban yang aku rasakan seakan sirna begitu saja. Napas yang tadi terasa sesak, kini sudah normal kembali. Aku merasakan sebuah ketenangan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Dari sini, aku mengambil kesimpulan bahwa memendam perasaan dan pemikiran sangat tidak baik. Maka dari itu, aku harus mengungkapkannya. Tak harus pada manusia, tetapi bisa melalui sebuah tulisan. Inilah awal mula aku suka menulis.

Menjadi Blogger

Aku yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar kota. Alhamdulillah, hanya beberapa hari saja aku sudah berhasil mendapatkan pekerjaan. Awal mula bekerja, aku masih belum bisa move on dari suasana kampus yang selama ini ada dibenakku. Aku seperti dipaksa untuk menjalani sesuatu yang tidak pernah kurencanakan. Akibatnya, aku selalu membawa buku untuk menuliskan semua perasaan yang sedang kualami.

Membawa buku ketika bekerja, sangat merepotkan. Apalagi saat itu aku bekerja di bagian PPIC yang membantu supir untuk mengangkut atau membongkar barang. Aku juga merasa bahwa menulis di buku sangat tidak aman, sebab bisa saja buku ini dibaca oleh orang lain. Sejujurnya aku tidak ingin orang lain tahu apa yang sedang kurasakan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mencari media lain sebagai penyalur perasaan dan pikiranku. Setelah mencari-cari, akhirnya aku menemukan media yang cocok, yaitu blog. Aku membuat blog gratisan dengan nama anonim yang mana artikelnya merupakan cerminan dari perasaan dan pemikiranku.

Setelah beberapa bulan bekerja, aku sudah jarang menulis di blog karena mulai sibuk dengan pekerjaan. Hanya satu atau dua kali saja dalam sebulan aku menulis blog, karena memang saat itu aku memfokuskan diri untuk bekerja agar bisa menabung sebanyak mungkin. Sebab aku punya rencana besar, yaitu ingin melanjutkan pendidikan dengan biaya sendiri. Jika tabungan tersebut sudah cukup, maka aku akan segera mendaftar kuliah.

Waktu begitu cepat berlalu, hingga tak terasa sudah dua tahun aku bekerja untuk mengumpulkan tabungan. Setelah tabungan yang aku kumpulkan dirasa cukup, aku pun mendaftar kuliah. Jadi kini aku menyandang dua status sekaligus, yaitu sebagai karyawan dan sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Informatika. Senang rasanya bisa melanjutkan pendidikan di bidang teknologi, apalagi dengan biaya sendiri. Rasa lelah bekerja pun tak lagi ada, sebab aku menjalaninya dengan suka cita.

Pekerja dan Mahasiswa

Di saat menjalankan perkuliahan ini, aku juga mendapat pekerjaan baru yang lebih menyenangkan, yaitu menjadi karyawan di perusahaan penyedia hosting dan domain. Pekerjaan di perusahaan seperti ini pasti berhubungan dengan teknologi, hal inilah yang aku inginkan sejak dulu. Meskipun awalnya ragu karena ditugaskan untuk menjadi customer service sekaligus technical support, tetapi aku tidak menyerah begitu saja. Justru aku merasa tertantang dengan pekerjaan ini. Bayangkan saja, aku yang pendiam dan tak pandai berbicara ini, harus menerima keluhan client melalui chatting maupun telepon. Itu berarti aku harus berbicara dengan orang lain, bahkan dengan orang yang tidak aku kenal. Berada di situasi seperti itu, pasti akan membuatku gugup. Namun demikian, aku merasa yakin bisa melewati tantangan tersebut.

Ternyata pekerjaan sebagai customer service dan technical support tidak sesulit yang aku bayangkan. Kenyataannya, aku masih bisa bersantai di sela-sela menjalankan tugas tersebut. Musabab pekerjaanku sudah tidak seberat dulu, membuat hasrat menulis yang ada di dalam diri menjadi bangkit kembali. Apalagi sekarang aku sudah memiliki hosting dan domain gratis dari perusahaan, jadi bisa menulis artikel di website sendiri. Selain itu, aku juga diberikan pemahaman oleh perusahaan tentang hosting, domain, website, hingga SEO. Sehingga membuat wawasanku tentang dunia blog semakin banyak. Nah, di sinilah awal mula aku berkenalan dengan adsense. Sejak saat itu, tujuanku dalam menulis berubah.

Kesalahan dalam Menulis

Dulu, aku menulis blog dengan tujuan bisa mencurahkan perasaan dan pemikiran. Namun, setelah mengenal adsense, tujuanku menulis berubah, yaitu untuk uang. Mungkin inilah kesalahan terbesarku dalam menulis. Tentu aku tidak berkata bahwa mencari uang dari blog itu salah, tetapi dalam kasus ini, aku telah kehilangan tujuan awal dalam menulis. Aku seperti kehilangan jati diri.

Saat itu aku dan beberapa karyawan yang juga baru masuk di perusahaan ini, mendapatkan pembelajaran tentang adsense. Kami sangat bersemangat untuk membuat dan menulis website agar bisa bermitra dengan google. Dengan bekerja keras, akhirnya kami semua berhasil mewujudkan keinginan tersebut. Website kami sudah bisa menampilkan iklan yang akan menghasilkan uang. Kami semua sangat senang karena merasa sudah berhasil menjadi seorang blogger.

Padahal, tantangan terbesar dari seorang blogger bukanlah bermitra dengan google, melainkan meningkatkan jumlah visitor. Website kami tidak memiliki banyak visitor sehingga pendapatan dari adsense sangat sedikit. Meskipun kami sudah mempelajari SEO secara fundamental, tetapi tetap saja, bersaing dengan website raksasa tidak mudah. Akibatnya, website kami seperti berjalan di tempat sehingga membuat teman-temanku menyerah dan berhenti menulis website. Sebenarnya aku juga ingin menyerah, tetapi setelah mengingat kembali tujuanku menulis website, aku mengurungkan niat tersebut. Aku tidak ingin kehilangan hobi ini hanya karena uang. Maka dari itu, aku tetap menulis walaupun sendirian.

Mengikuti Lomba Blog

Kali ini, tujuanku menulis di website kembali seperti dulu, yaitu untuk mencurahkan isi hati dan pemikiran. Bedanya, aku harus memilah beberapa kejadian untuk ditulis agar tidak terlalu vulgar ditampilkan di internet. Sebab, aku tidak menggunakan nama anonim lagi. Di website milikku, aku juga menulis beberapa kisah petualangan yang kulakukan serta berbagai macam ilmu pengetahuan. Memang benar, kini tujuanku menulis bukan karena uang, tetapi aku juga tidak memutus mitra dengan google begitu saja. Aku tetap memasang iklan di website dan mendapatkan imbalan yang tidak seberapa itu. Bagiku, mendapat uang dari adsense hanyalah bonus saja. Kalaupun tidak mendapat uang juga bukan suatu masalah.

Aku mulai aktif menulis di website sekitar tahun 2019. Saat itu aku terus melakukan kegiatan tersebut meskipun sendirian, sebab teman-temanku sudah menyerah dan tidak menulis di website lagi. Sangat menyenangkan bisa mengungkapkan semua perasaan dan pemikiran melalui tulisan lagi. Sungguh sangat rugi mereka yang tidak mengenal kegiatan menulis website.

Menjadi blogger seperti ini memang bukan impianku. Namun, dengan menjadi blogger, aku merasa memiliki dunia yang tak terbatas. Dimana aku bisa bebas mengisi apa pun di dalam dunia ini sesuai keinginan.

Keuntungan Menulis Blog

Tahun 2021, untuk yang pertama kalinya aku merasa malas, berat, dan tak memiliki inspirasi dalam menulis. Awalnya aku mengira bahwa ini adalah suatu pertanda untuk berhenti menulis. Namun, setelah aku cari tahu penyebabnya, ternyata gejala ini disebut sebagai writer’s block.

Writer’s block atau kebuntuan menulis adalah sebuah keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Kehilangan kemampuan menulis dan membuat karya tulis baru tidaklah disebabkan oleh masalah komitmen atau kecakapan menulis.

Wikipedia

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menemukan sesuatu yang baru dalam menulis. Nah, alasan inilah yang akhirnya membawaku ke dalam dunia lomba blog. Aku mencoba sensasi baru dalam menulis dengan mengikuti beberapa perlombaan blog. Selain untuk mengatasi writer’s block, aku juga berkesempatan untuk mendapatkan hadiah dari perlombaan tersebut. Tak disangka, ternyata banyak hal yang bisa aku dapatkan dengan mengikuti perlombaan seperti ini. Bukan hanya tentang hadiah, tetapi juga tentang persahabatan, pengalaman, pengetahuan, dan masih banyak lagi.

Merasa sudah berhasil mengatasi writer’s block, aku pun mencoba tantangan baru, yaitu ingin memenangkan lomba blog. Ini mungkin tantangan yang berat, tetapi aku yakin pasti bisa mewujudkan keinginan tersebut. Yaaa walaupun aku tahu banyak blogger senior yang memiliki kemampuan mumpuni sehingga peluang untuk memenangkan lomba blog sangat kecil, tetapi aku akan tetap berusaha agar bisa memenangkan perlombaan blog. Sebab aku memiliki motivasi seperti ini:

Penemu bola lampu adalah Thomas Alva Edison, bukan guru atau seniornya.

wikocak.com

Sejak saat itu, aku terus berusaha dengan keras agar bisa memenangkan lomba blog. Aku juga tak pernah lelah mengikuti perlombaan blog meskipun sering menemui kekalahan. Hingga akhirnya aku berhasil menjadi juara lomba blog. Aku sangat senang bisa berada di deretan para juara, walaupun saat itu hanya menjadi juara harapan atau juara favorit saja. Meskipun aku merasa senang, tetapi aku belum puas dengan hasil tersebut. Maka dari itu, aku terus berusaha dengan keras agar bisa mendapat juara pertama.

Sepertinya istilah proses tidak akan mengkhianati hasil memang benar adanya. Sebab setelah berusaha dengan keras, akhirnya aku bisa menempati juara pertama dalam perlombaan blog. Aku sangat senang bisa berada di urutan pertama dan bersanding dengan nama-nama blogger ternama. Lalu, apakah aku sudah merasa puas? Tentu tidak! Sebab aku masih menganggap bahwa itu hanyalah keberuntungan semata, ditambah aku masih berkeinginan untuk meraih banyak prestasi dari lomba blog, lagi dan lagi. Maka dari itu, aku akan terus mengikuti perlombaan blog.

Oh, iya. Satu hal yang aku suka dari lomba blog selain hadiahnya yaitu ikatan persahabatan yang terjalin sesama blogger. Meskipun bersaing dalam kompetisi yang sama, tetapi tidak mengurangi rasa persahabatan yang ada. Bahkan, aku bisa belajar banyak tentang lomba blog dari para blogger senior yang namanya selalu muncul dalam daftar juara. Mereka tidak segan-segan memberikan banyak ilmu tentang lomba blog walaupun aku adalah saingannya. Dari sini, akhirnya aku sadar bahwa lomba blog bukan tentang persaingan, tetapi tentang ikatan persahabatan.

Berkenalan dengan Bloggercrony

Sejak aktif mengikuti perlombaan blog, aku merasa telah mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut bergerak ke arah yang positif, sehingga aku terus mengikutinya. Dulu, mungkin aku adalah orang yang selalu menyendiri, ingin menjadi akar tanaman yang berada di bawah tanah tanpa ada seorang pun yang melihatnya. Sekarang, aku ingin keluar dari dalam tanah dan menjadi rindangnya dedaunan yang bisa meneduhkan. Walaupun sifat penyendiri ini masih ada di dalam diriku, tetapi itu bukanlah suatu penghalang untuk menjalin persahabatan. Aku sangat senang bisa bersahabat dengan blogger lainnya.

Selain melalui perlombaan blog, para blogger juga bisa mempererat tali persahabatan melalui komunitas blogger. Banyak komunitas blogger yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Komunitas Bloggercrony Indonesia.

Komunitas Bloggercrony memfasilitasi blogger Indonesia mengembangkan kualitas dirinya, membangun jejaring positif, meningkatkan produktivitas dengan menciptakan tulisan/konten yang informatif, bermanfaat dan inspiratif, serta berdaya mandiri dan profesional.

Bloggercrony Community

Tak heran bila banyak Blogger Indonesia yang menjadi bagian dari Bloggercrony Community. Sebab ada banyak hal yang bisa didapatkan melalui komunitas ini, antara lain membuat koneksi, menjalin kerja sama, mendapatkan pengetahuan tentang dunia blog, dan masih banyak lagi. Bloggercrony juga sering mengadakan perlombaan blog sehingga bisa membuat para blogger semangat untuk menulis.

Melalui komunitas bloggercrony, aku banyak mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga tentang website. Sebab Komunitas Bloggercrony Indonesia juga sering mengadakan webinar dengan pembicara berkompeten di bidangnya. Selain itu, aku juga sering mengikuti lomba yang diadakan oleh bloggercrony. Pokoknya, komunitas ini sangat bermanfaat bagi seorang blogger.

Menjadi Blogger Versi diriku

Mungkin perjalanan yang aku lalui untuk menjadi seorang blogger tidak terlalu berat bila dibandingkan dengan blogger lain, mungkin kemampuan yang aku miliki untuk menulis sebuah cerita tidak sehebat blogger profesional, dan mungkin aku juga bukan blogger ternama yang bisa menghipnotis para pembaca melalui tulisan. Namun, meskipun demikian, aku tidak akan berhenti menulis blog. Sebab, penilaian sebuah tulisan yang didasari oleh perasaan orang lain, seperti suka atau tidak suka, bagus atau jelek, indah atau tidak, itu tergantung dari persepsi orang tersebut. Sedangkan aku menulis blog bukan untuk menyenangkan hati orang lain, melainkan untuk menyenangkan diri sendiri. Kalaupun akhirnya ada orang lain yang menyukai tulisanku, itu hanyalah bonus saja. Justru aku lebih suka orang lain terinspirasi oleh tulisanku daripada memujinya.

Blogger Versi Diriku

Pada akhirnya, semua kejadian yang aku alami dan pengalaman yang aku dapatkan tersebut, telah membawaku berada di titik ini. Titik dimana aku mulai berani menunjukan diri sebagai seorang blogger. Bahkan, aku tak ragu untuk mengucapkan bahwa:

Aku #BanggaJadiBlogger

wikocak.com

Perjalanan yang sudah kulalui membuat aku memiliki pandangan tersendiri tentang seorang blogger. Bagiku, menjadi seorang blogger bukan hanya tentang menulis blog, tetapi juga harus berkarakter. Sebab, karakter itulah yang akan menjadi ciri khas atau keunikan dari seorang blogger. Lalu, bagaimana karakter blogger versi diriku?

Suka Menulis

Menurutku, semua blogger harus suka menulis. Mengapa demikian? Sebab blogger yang tidak suka menulis sama saja dengan ikan yang tidak suka berenang. Ia akan merasa kesulitan, bahkan mati tak berdaya dalam akuarium. Maka dari itu, syarat pertama untuk menjadi seorang blogger adalah suka menulis. Aku pun demikian. Kegiatan menulis sudah aku lakukan sejak dulu dengan tujuan untuk mengungkapkan isi hati dan pemikiran. Melalui tulisan, aku bisa mengalirkan masalah yang terpendam sehingga dapat meringankan semua beban. Meskipun demikian, ada satu hal yang harus digaris bawahi bahwa suka menulis bukan berarti harus jago menulis. itu dua hal yang berbeda. Meskipun tidak jago menulis, tetapi jika ia suka menulis, maka ia layak menjadi seorang blogger. Masalah skill, itu bisa diasah dengan rajin belajar.

Berintegritas

Seorang blogger harus berintegritas sehingga mampu membuat artikel yang berkualitas. Pengertian integritas ini sangat luas, antara lain kejujuran tentang apa yang ditulis, menulis hal-hal baik dan menghindari hal yang sensitif, bijaksana dalam menentukan kelayakan sebuah tulisan untuk diposting, dan sebagainya. Intinya, tulislah sesuatu yang baik dan hindari menulis sesuatu yang buruk. Bagiku, integritas merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh semua blogger. Sebab peran blogger bagi penyebaran informasi sangat besar. Bayangkan, apa jadinya jika banyak blogger yang tidak berintegritas? Tentu akan banyak informasi tidak sesuai fakta dan menyesatkan yang tayang di internet. Maka dari itu, aku selalu berusaha untuk mempertahankan integritas sebagai seorang blogger.

Bersahabat

Bersahabat berarti menjalin hubungan baik dengan siapa pun, terlebih dengan sesama blogger. Sudah selayaknya seorang blogger memiliki ikatan tak terlihat yang bisa mempererat tali persahabatan. Dulu, mungkin aku adalah orang yang tertutup dan tidak mau membuka diri terhadap orang lain. Namun, sekarang aku mulai bisa membuka diri untuk bersahabat dengan sesama blogger, sekalipun aku belum bertemu atau bertatap muka secara langsung dengan blogger tersebut. Paling tidak, kita sebagai blogger bisa membantu menjawab tatkala ada blogger lain yang sedang mengajukan pertanyaan. Bahkan, menurutku, seorang blogger bisa berbagi ilmu seputar blog kepada blogger lain yang membutuhkan. Jika aku sudah memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup tentang blog, aku juga akan melakukan hal tersebut. Sebab, semua blogger adalah sahabat.

Pantang Menyerah

Menjadi seorang blogger pasti memiliki banyak tantangan, mulai dari koneksi internet yang lambat, tidak memiliki laptop untuk mengetik, kesulitan dalam mencari ide, hingga diejek karena tulisan jelek. Semua itu tentu harus dihadapi dengan hati yang lapang dan pantang menyerah. Jika mengalami masalah yang besar dalam menulis blog, ingatlah selalu, apa tujuan awal kita menulis blog. Jadikan hal tersebut sebagai motivasi agar kita selalu memiliki komitmen untuk menulis blog. Sebab ada banyak hal yang bisa didapatkan ketika kita berhasil melewati tantangan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk blogger yang sedang berjuang mengikuti lomba blog. Meskipun sering mengalami kekalahan seperti aku, tetapi jangan jadikan itu sebagai alasan untuk berhenti mengikuti perlombaan. Sebaliknya, kita harus tetap semangat dan berjuang lebih gigih lagi agar bisa memenangkan perlombaan blog tersebut.

Anti Plagiarisme

Plagiarisme bagaikan penyakit berbahaya yang harus dihindari oleh semua blogger. Sebab, selain mencoreng nama baik diri sendiri, tindakan plagiat juga bisa merugikan orang lain. Blogger plagiat yang menyalin tulisan blogger lain tanpa ijin sama seperti membunuh blogger tersebut dari belakang. Hal ini sangat tidak beretika. Bahkan dalam beberapa kasus, aksi plagiarisme bisa dikenakan hukuman pidana, denda, atau dicopotnya suatu gelar tertentu seperti pembatalan kemenangan lomba blog. Dampaknya sangat mengerikan, bukan? Maka dari itu, sebagai seorang blogger yang berkompeten dan berintegritas, kita harus selalu menghindari aksi plagiarisme.

Kesimpulan

Pada akhirnya, semua perjalanan yang sudah aku lalui akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Entah itu rasa sakit, amarah, putus asa, bahagia, suka, duka, dan kebebasan, merupakan bagian dari pengalaman itu. Oleh karenanya, aku tidak akan menyesali semua yang telah terjadi. Sekalipun itu pengalaman yang menyakitkan, jika disikapi dengan bijak, maka pengalaman tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran. Percayalah, pembelajaran seperti ini tak akan ditemui di mana pun, termasuk di sekolah. Maka dari itu, beruntunglah kita yang bisa mendapatkan pembelajaran ini.

Sifat penyendiri yang ada di dalam diri ini, membawaku untuk menemui hobi baru, yaitu menulis. Sebab dengan menulis semua perasaan dan pemikiran, bisa menciptakan ketenangan di dalam diri. Beban yang terasa berat seakan hilang bersamaan dengan munculnya rangkaian kata yang kutulis. Aku merasa bahwa menulis bukan hanya tentang hobi, tetapi juga kebutuhan. Sebab semua orang bisa mengungkapkan perasaan dan pemikirannya melalui tulisan, sehingga bisa meringankan beban yang terpendam. Senang rasanya bisa mencurahkan isi hati dan pemikiran tanpa harus berbicara.

BanggaJadiBlogger

Media yang paling cocok untuk menuliskan semua perasaan dan pemikiran adalah blog. Sebab dengan menulis di blog, semua orang bisa membaca tulisan tersebut sehingga dapat mengambil pelajaran darinya. Apalagi setelah aku mengikuti lomba blog, kegiatan menulis terasa sangat menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan banyak blogger yang juga mengikuti perlombaan blog, sehingga aku tidak merasa sendirian.

Berteman dengan blogger lain sangat menyenangkan karena mereka memiliki sifat dan kepribadian masing-masing. Aku bisa berkata bahwa setiap blogger mempunyai keunikannya sendiri, sebab gaya penulisan seorang blogger dengan blogger lainnya pasti berbeda. Begitu pun dengan aku, orang yang ingin menjadi blogger dengan versi diriku sendiri. Blogger menurut versi diriku, yaitu harus memiliki lima hal: Suka Menulis, Berintegritas, Bersahabat, Pantang Menyerah, dan Anti Plagiarisme.

Itulah perjalanan yang sudah aku lalui untuk menjadi blogger dengan versi diriku. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat.

Ayo Follow akun Bloggercrony Community! Instagram: @bloggercrony dan Twitter: @bloggercrony

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top